Jumat 12 Sep 2025 15:02 WIB

Freeport Kerahkan Sumber Daya Selamatkan 7 Pekerja Terjebak di Tambang Bawah Tanah

Upaya juga dilakukan untuk memulihkan kembali akses komunikasi.

Pekerja melintasi areal tambang bawah tanah Grasberg Blok Cave (GBC) yang mengolah konsentrat tembaga di areal PT Freeport Indonesia, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Rabu (17/8/2022).
Foto: ANTARA/Dian Kandipi
Pekerja melintasi areal tambang bawah tanah Grasberg Blok Cave (GBC) yang mengolah konsentrat tembaga di areal PT Freeport Indonesia, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Rabu (17/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA – Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas menyebut jajarannya mengerahkan semua sumber daya yang dimiliki untuk menyelamatkan tujuh pekerja yang masih terjebak dalam area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC), Tembagapura, Mimika, Papua Tengah.

Dalam keterangan videonya yang diterima di Timika, Jumat (12/9/2025), Tony Wenas mengatakan dirinya bersama jajaran manajemen PTFI hadir langsung di Tembagapura untuk memberikan dukungan penuh terhadap upaya penyelamatan ketujuh pekerja. Mereka masih terjebak akibat insiden longsor lumpur bijih basah yang turun dalam jumlah besar sejak Senin (8/9/2025) malam.

Baca Juga

"Fokus kami adalah untuk penyelamatan dan keselamatan tujuh karyawan tersebut dan seluruh karyawan yang ada di area kerja. Kami upayakan yang paling terbaik. Seluruh daya upaya, energi, dan sumber daya kami fokuskan untuk penyelamatan ketujuh karyawan tersebut," kata Wenas.

Tim tanggap darurat PTFI, katanya, bekerja tanpa henti membuka akses ke lokasi perkiraan keberadaan ketujuh pekerja dengan bantuan alat berat, bor, dan drone, meski terkendala material basah aktif. Upaya juga dilakukan untuk memulihkan kembali akses komunikasi.

Dalam berbagai upaya itu, PTFI bekerja sama dengan Inspektur Tambang dari Kementerian ESDM, pihak MIND ID, dan Freeport McMoRan.

Tony menyebut tantangan terberat yang dihadapi untuk mengevakuasi tujuh pekerja tersebut adalah banyaknya material lumpur bijih basah yang masuk ke area tambang bawah tanah GBC.

"Material longsor itu jauh lebih banyak dari yang kami perkirakan sehingga memerlukan penanganan ekstra dan waktu yang lebih lama. Sampai sekarang masih ada pergerakan dari lumpur bijih basah tersebut," ujarnya.

PTFI meminta dukungan dan doa dari seluruh lapisan masyarakat agar semua upaya penyelamatan terhadap para pekerja bisa berhasil.

"Kami juga akan mendatangkan keluarga dari para pekerja tersebut ke area kerja untuk dapat bersama-sama melihat langsung semua upaya yang kami lakukan dan bisa mendapatkan informasi terkini," kata Wenas.

Longsor lumpur bijih basah terjadi di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) Extraction 28–30 Panel, Tembagapura, Kabupaten Mimika, pada Senin (8/9/2025) sekitar pukul 22.00 WIT.

Aliran material basah dalam jumlah besar dari titik pengambilan produksi di salah satu blok menutup akses ke area tertentu di tambang sehingga membatasi rute evakuasi bagi tujuh pekerja yang terjebak.

Akibat kondisi itu, PTFI menghentikan sementara seluruh operasi tambang bawah tanah untuk memfokuskan upaya evakuasi dan pemulihan.

Berdasarkan informasi yang beredar di Timika, diketahui terdapat dua pekerja asing asal Chile dan Afrika yang ikut terjebak dalam tambang bawah tanah GBC.

Berikut nama tujuh pekerja yang terjebak:

  1. Irwan

  2. Wigih Hartono

  3. Victor Manuel Bastida Ballesteros

  4. Holong Gembira Silaban

  5. Dadang Hermanto

  6. Zaverius Magai

  7. Balisang Telile

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement