Senin 08 Sep 2025 17:52 WIB

Operasi Pasar Besar-besaran oleh Mentan dan Mendagri, Menurunkan Harga Beras Secara Drastis

Penurunan harga beras terjadi di 105 kabupaten/kota.

Dalam kunjungan kerja di Palembang, Mentan Andi Amran Sulaiman bersama Mendagri Tito Karnavian turun langsung ke pasar untuk memastikan distribusi beras SPHP berjalan lancar dan dapat diakses masyarakat dengan harga terjangkau.
Foto: Kementrian Pertanian
Dalam kunjungan kerja di Palembang, Mentan Andi Amran Sulaiman bersama Mendagri Tito Karnavian turun langsung ke pasar untuk memastikan distribusi beras SPHP berjalan lancar dan dapat diakses masyarakat dengan harga terjangkau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Dalam Negeri dan Bulog berhasil menekan harga beras secara signifikan melalui operasi pasar besar-besaran yang digelar di berbagai wilayah Indonesia.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan pemerintah berkomitmen penuh menjaga ketersediaan pangan dengan harga terjangkau. Salah satu langkah nyata adalah penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) secara masif yang terbukti efektif meredam lonjakan harga.

“Operasi pasar ini adalah wujud nyata kehadiran pemerintah untuk melindungi rakyat. Kami ingin memastikan beras tersedia cukup, harga stabil, dan kesejahteraan petani tetap terjaga. Karena itu, intervensi akan terus kami lakukan secara konsisten,” ujar Amran.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada pekan terakhir Agustus 2025 kenaikan harga beras masih tercatat di 214 kabupaten/kota. Namun, pada pekan pertama September jumlahnya turun drastis menjadi 100 kabupaten/kota. Daerah yang mengalami penurunan harga pun meningkat dari 58 menjadi 105 kabupaten/kota.

Mendagri Tito Karnavian dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi pagi ini turut mengapresiasi langkah Kementan. “Fenomena ini jarang terjadi dalam dua tahun terakhir. Data menunjukkan intervensi pemerintah, khususnya operasi pasar yang digelar Kementan bersama Bulog, berhasil menstabilkan harga beras,” ujarnya.

Selain operasi pasar, Kementan bersama Kemendagri dan Bulog juga menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di 7.285 kecamatan pada 30 Agustus 2025. Kegiatan ini bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, bertujuan menjaga daya beli masyarakat dan mengendalikan inflasi.

Dalam kunjungan kerja di Palembang, Mentan Andi Amran Sulaiman bersama Mendagri Tito Karnavian bahkan turun langsung ke pasar untuk memastikan distribusi beras SPHP berjalan lancar dan dapat diakses masyarakat dengan harga terjangkau.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyebutkan harga beras di Zona 1 dan Zona 2 kini terkendali, dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium Rp 13.500/kg dan beras premium Rp 14.900/kg. Zona 3 masih menjadi perhatian utama untuk intervensi lanjutan.

Kementan memastikan akan terus memperkuat kerja sama dengan Badan Pangan Nasional, Bulog, serta pemerintah daerah demi menjaga stabilitas harga beras di seluruh wilayah. “Kami tidak akan berhenti sebelum harga benar-benar stabil di semua zona. Ini komitmen kami demi rakyat,” kata Mentan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement