Jumat 05 Sep 2025 14:40 WIB

Kilang Pertamina Lampaui Target Semester I 2025, Pasok BBM Nasional

Efisiensi energi dan capaian produksi melebihi target RKAP semester pertama 2025.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Gita Amanda
Hingga Juni 2025, Kilang Pertamina Indonesia melampaui sejumlah target operasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Hingga Juni 2025, Kilang Pertamina Indonesia melampaui sejumlah target operasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus menunjukkan komitmennya sebagai salah satu mata rantai ketahanan energi nasional. Hal itu tercermin dari capaian positif KPI pada semester pertama 2025.

Pjs Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, mengungkapkan hingga Juni 2025, perusahaan melampaui sejumlah target operasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

Baca Juga

“Di paruh pertama 2025, KPI berhasil mengolah minyak mentah mencapai sekitar 159 juta barel. Angka itu melebihi target RKAP yang tercatat sebesar 158,6 juta barel. Dari jumlah tersebut, KPI juga berhasil mencapai yield valuable product sekitar 84 persen. Capaian ini berada di atas target,” kata Milla dalam keterangan resmi, Jumat (4/9/2025).

Menurut dia, pencapaian tersebut mencerminkan peran strategis KPI dalam menjaga ketahanan energi nasional. KPI menyadari tanggung jawab untuk menghasilkan produk BBM dan non-BBM yang menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Mengoptimalkan operasi kilang sesuai target merupakan wujud kontribusi strategis KPI.

“Tentunya capaian ini adalah buah dari sinergi semua pihak, tidak hanya internal KPI, tetapi juga dukungan para pemangku kepentingan,” ujarnya.

Milla menjelaskan, KPI senantiasa memastikan keandalan kilang agar dapat beroperasi secara optimal. Fokus diberikan pada manajemen keandalan melalui langkah-langkah preventif. KPI juga mengupayakan efisiensi energi dalam setiap operasi. Energy Intensity Index (EII) KPI tercatat di angka 105, lebih rendah dari target RKAP sebesar 107. Angka ini menunjukkan kilang semakin efisien dalam menggunakan energi untuk menghasilkan produk BBM maupun petrokimia.

“Semakin rendah nilai EII, maka semakin efisien kilang dalam mengonsumsi energi,” jelas dia.

Efisiensi tersebut sejalan dengan program dekarbonisasi KPI. Hingga Juni 2025, KPI mereduksi emisi kumulatif hingga 205 ribu ton CO2 ekuivalen, melampaui target sebesar 157 ribu ton CO2 ekuivalen. “Pencapaian PAF dan EII menunjukkan KPI tak hanya unggul dalam produksi, tetapi juga andal dalam pengelolaan kilang. Angka ini sekaligus menegaskan terpeliharanya aset kilang KPI untuk mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 atau lebih cepat,” tutur Milla.

Milla berharap capaian tersebut dapat terus terjaga dan ditingkatkan pada bulan-bulan mendatang. “Dengan capaian ini, KPI menegaskan komitmennya dalam menghadirkan energi yang andal, efisien, dan berkelanjutan. Optimisme tinggi menyertai langkah kami menuju semester kedua, dengan target melampaui seluruh rencana produksi tahunan,” katanya.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, turut mengapresiasi kinerja KPI. Ia menegaskan, Pertamina melalui kilang-kilangnya di seluruh Indonesia akan terus menjaga ketersediaan BBM dan produk petrokimia bagi masyarakat.

“Pertamina mengapresiasi KPI yang telah memastikan ketersediaan produk BBM dan petrokimia untuk memenuhi kebutuhan nasional dengan pengelolaan kilang yang andal,” ujar Fadjar.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement