Selasa 02 Sep 2025 16:03 WIB

Subsidi Energi di RAPBN 2026 Membengkak Rp381 Triliun, Sri Mulyani Beberkan Alokasi

Alokasi terbesar untuk BBM, listrik, dan LPG demi ketahanan energi nasional.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Pemerintah menyiapkan subsidi dan kompensasi energi hingga Rp381,3 triliun dalam RAPBN 2026. (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Pemerintah menyiapkan subsidi dan kompensasi energi hingga Rp381,3 triliun dalam RAPBN 2026. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyiapkan subsidi dan kompensasi energi hingga Rp381,3 triliun dalam RAPBN 2026. Anggaran besar ini dialokasikan untuk menjaga harga BBM, listrik, dan LPG 3 kilogram tetap terjangkau masyarakat.

“Untuk ketahanan energi dengan anggaran Rp402,4 triliun, sebagian cukup signifikan dialokasikan untuk subsidi dan kompensasi di bidang energi, mulai dari listrik hingga BBM. Jumlahnya Rp381,3 triliun, ini untuk menjaga harga tetap stabil dan masyarakat dari sisi affordability,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja bersama Komisi VI yang disiarkan daring, Selasa (2/9/2025).

Baca Juga

“Jadi menjaga stabilitas itu memang dalam hal energi dialokasikan anggaran Rp381,8 triliun untuk BBM, listrik, dan LPG 3 kilogram,” tambahnya.

Berdasarkan Buku II Nota Keuangan RAPBN 2026, subsidi energi terdiri dari subsidi BBM dan LPG sebesar Rp186,9 triliun serta subsidi listrik Rp78,5 triliun. Sementara kompensasi energi meliputi kompensasi BBM Rp97,8 triliun dan kompensasi listrik Rp18,1 triliun.

Selain subsidi, pemerintah juga mengalokasikan Rp16,7 triliun untuk insentif pajak energi baru terbarukan serta Rp37,5 triliun untuk belanja investasi sektor energi. Pemerintah turut memperluas akses listrik dan mengalokasikan Rp5 triliun bagi program listrik desa. Langkah ini diharapkan mendorong pemerataan energi hingga ke wilayah terpencil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement