Selasa 02 Sep 2025 15:42 WIB

Usai Rumah Dijarah, Sri Mulyani Ingatkan Bahaya Fitnah dan Kebencian

Sri Mulyani kembali mengajak masyarakat menjaga persatuan dan demokrasi Indonesia.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Kondisi rumah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di Jalan Mandar, Bintaro Sektor 3A, Kota Tangerang Selatan, Ahad (31/8/2025) pagi WIB.
Foto: Antara/Jafar Sidik
Kondisi rumah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di Jalan Mandar, Bintaro Sektor 3A, Kota Tangerang Selatan, Ahad (31/8/2025) pagi WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali angkat suara usai kediamannya di Bintaro dijarah pada Ahad (31/8/2025) dini hari. Melalui akun Instagram pribadinya, ia menyinggung maraknya fitnah, disinformasi, dan kebencian yang menyulut emosi serta perpecahan.

“Terlalu banyak fitnah, disinformasi, dan kebencian ditebarkan di ruang publik. Mudah menyulut emosi, kemarahan, kebencian, dan pecah belah,” tulis Sri Mulyani dalam unggahannya di akun Instagram @smindrawati, Selasa (2/9/2025).

Baca Juga

Ia mengenang nasihat orang tuanya untuk tetap berpegang pada kebaikan. “Tetaplah memilih menjadi orang baik dan decency, (nasihat Almarhum Bapak dan Ibu saya-Al-Fatihah),” lanjutnya.

Dalam unggahan itu, Sri Mulyani juga mengutip lirik lagu Rumah Kita karya Ahmad Albar dari grup musik God Bless sebagai pengingat pentingnya mencintai tanah air. Ia menutup pesannya dengan kalimat: “Tetap jangan pernah lelah mencintai Indonesia,” tulisnya.

Dalam Rapat Kerja Komite IV DPD RI, Selasa (2/9/2025), Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy turut menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah yang menimpa sejumlah pejabat, termasuk Sri Mulyani.

“Kita sama-sama menyampaikan keprihatinan yang mendalam. Kejadian beberapa hari lalu tak hanya menimpa saudara-saudara sekalian yang jauh, bahkan juga yang paling dekat. Rekan-rekan kita juga mengalami musibah, khususnya rekan dari Kabinet Merah Putih,” ujarnya kepada Sri Mulyani yang hadir dalam rapat kerja tersebut.

Rachmat berharap peristiwa itu menjadi pelajaran bagi semua pihak. “Kami sampaikan rasa keprihatinan yang mendalam kepada rekan-rekan yang tertimpa musibah. Semoga ini menjadi pelajaran kita semua dan kita selalu dalam lindungan Allah SWT,” ucapnya.

Sebelumnya, Sri Mulyani juga menegaskan pentingnya menjaga demokrasi Indonesia dengan cara beradab, bukan melalui anarki maupun intimidasi. Ia menekankan tugas pejabat negara dijalankan dengan amanah, integritas, dan akuntabilitas demi kepentingan rakyat serta masa depan bangsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement