Selasa 02 Sep 2025 15:51 WIB

Sri Mulyani Siapkan Rp335 Triliun untuk Program Makan Bergizi Gratis di RAPBN 2026

Anggaran besar disiapkan untuk pendidikan, kesehatan, hingga pencegahan stunting.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menetapkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai prioritas dalam RAPBN 2026 dengan anggaran Rp335 triliun. (ilustrasi)
Foto: Edi Yusuf
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menetapkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai prioritas dalam RAPBN 2026 dengan anggaran Rp335 triliun. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menetapkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai prioritas dalam RAPBN 2026 dengan anggaran Rp335 triliun.

“Anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis dalam RAPBN 2026 mencapai Rp335 triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp223,6 triliun dialokasikan untuk belanja fungsi pendidikan,” ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi VI yang disiarkan daring, Selasa (2/9/2025).

Baca Juga

Anggaran itu mencakup Rp82,9 triliun bagi 71,9 juta siswa, termasuk Rp71,9 triliun khusus untuk siswa sekolah. Sementara Rp 24,7 triliun diarahkan untuk fungsi kesehatan.

“Dana ini difokuskan untuk ibu hamil dan menyusui dengan anggaran Rp2,9 triliun, serta balita yang belum bersekolah atau berada di PAUD dengan alokasi Rp8,1 triliun,” tambahnya.

Ia menegaskan, program ini ditujukan memperkuat gizi anak-anak sekaligus menurunkan angka stunting.

Strategi pelaksanaan MBG dalam Buku Nota Keuangan II meliputi penguatan kelembagaan, pembangunan dapur umum, percepatan pencairan anggaran, pelatihan SDM di SPPPG, hingga penguatan logistik. Pemerintah juga menekankan komunikasi publik, partisipasi masyarakat, serta kemitraan lintas sektor.

Meski ambisius, tantangan terbesar ialah pemerataan manfaat di wilayah 3T. Pemerintah menilai kolaborasi dengan pelaku usaha lokal, UMKM, dan masyarakat krusial agar program ini sekaligus menggerakkan ekonomi daerah.

MBG dipandang memiliki efek berganda bagi perekonomian melalui serapan tenaga kerja. Namun keberhasilan program bergantung pada tata kelola anggaran yang akuntabel serta kapasitas SDM dalam pengelolaan dapur, logistik, dan menu bergizi.

“MBG bukan sekadar program bantuan pangan, melainkan investasi jangka panjang untuk mencetak generasi Indonesia yang sehat, kuat, dan cerdas,” kata Sri Mulyani.

MBG anak kebutuhan khusus

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement