REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memperkirakan defisit APBN 2025 tetap terjaga di bawah 2,8 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Di saat yang sama, konsumsi masyarakat masih menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, menilai disiplin fiskal menjadi penopang penting stabilitas ekonomi. “Defisit diperkirakan di bawah 2,8 persen PDB. Yang lebih penting, kualitas belanja pemerintah sudah mulai membaik, dengan alokasi yang lebih besar pada investasi infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan,” ujarnya dalam Mandiri Macro and Market Brief kuartal III 2025, Kamis (28/8/2025).
Menurutnya, kombinasi defisit rendah dan pembiayaan yang sehat akan menjaga kepercayaan investor sekaligus mendukung rating utang Indonesia. “Ketahanan fiskal menjadi kunci menjaga momentum pertumbuhan di tengah ketidakpastian global,” katanya.
Dari sisi domestik, konsumsi rumah tangga terus menunjukkan daya dorong yang kuat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, PDB kuartal II 2025 tumbuh 5,12 persen (yoy), lebih tinggi dibanding 4,87 persen pada kuartal I.
Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Ari Rizaldi, menjelaskan momentum libur sekolah mendorong peningkatan signifikan belanja transportasi. “Belanja transportasi mencatat pertumbuhan paling tinggi, mencapai 71 persen yoy. Ini bukti kuat bahwa mobilitas masyarakat semakin pulih dan bahkan melampaui level tahun lalu,” ungkapnya.
Ari menambahkan, sejumlah sektor tumbuh di atas rata-rata nasional, seperti transportasi dan pergudangan, hotel dan restoran, jasa kesehatan, serta informasi dan komunikasi. “Hal ini menunjukkan peluang ekonomi Indonesia tumbuh lebih tinggi sepanjang ketahanan domestik tetap terjaga,” katanya.
Stabilitas ekonomi juga tercermin dari inflasi yang masih dalam kendali. Juli 2025, inflasi tercatat 2,37 persen yoy, hanya sedikit meningkat karena faktor musiman. Rupiah pun relatif stabil, ditopang arus modal asing ke obligasi dan saham.
Dengan disiplin fiskal dan konsumsi masyarakat yang tetap kuat, Bank Mandiri memperkirakan perekonomian Indonesia sepanjang 2025 masih berpeluang tumbuh di kisaran 4,9–5,1 persen.