REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dengan mengandalkan kontribusi investasi strategis. Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu menyebut porsi investasi terhadap pertumbuhan ekonomi diperkirakan bisa mencapai 30 persen.
“Kalau target 8 persen itu mau tercapai, investasi strategis ini yang betul-betul harus menjadi perhatian. Salah satu prioritas tinggi kami adalah investasi di sektor hilirisasi, selain sektor digital maupun ekosistem lain,” kata Todotua dalam forum OCBC One Connect 2025 di Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Ia menilai pertemuan antara pengusaha Indonesia dan China dalam forum ini berpotensi menarik lebih banyak investor manufaktur asal China. Kehadiran modal asing, lanjutnya, akan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.
Direktur OCBC Indonesia Martin Widjaja menambahkan forum ini ditujukan mempercepat pertumbuhan manufaktur melalui kolaborasi lintas negara.
Ia menyebut OCBC berperan sebagai katalisator sinergi lintas batas serta memfasilitasi investor dengan mitra lokal untuk membangun relasi jangka panjang.
Investasi China di Indonesia tercatat terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Sepanjang 2021 hingga semester I 2025, Penanaman Modal Asing (PMA) Tiongkok mencapai 30,5 miliar dolar AS atau sekitar 14 persen dari total investasi asing di Indonesia.