REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Emiten distributor mur dan baut PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (kode saham: BAUT) menargetkan penjualan sebesar Rp160 miliar pada tahun 2025. Perusahaan menyatakan optimistis target tersebut tercapai seiring peningkatan aktivitas konstruksi nasional dan swasta di paruh kedua tahun ini.
Hingga akhir Juni 2025, BAUT mencatatkan penjualan senilai Rp61 miliar. Manajemen memproyeksikan lonjakan permintaan di semester II, didorong oleh kembalinya proyek pembangunan infrastruktur dan sektor manufaktur.
“Sejak awal semester II 2025, kami melihat indikator positif yang menunjukkan mulai bergeraknya aktivitas ekonomi, termasuk dari sektor swasta maupun pemerintahan,” kata Direktur BAUT Simon Hendiawan, Jumat (1/8/2025).
Untuk mengejar target, BAUT mengandalkan strategi ekspansi pasar, peningkatan kualitas SDM, serta penguatan digital marketing dan program loyalitas RJ Points. Perusahaan juga memanfaatkan konten edukatif di media sosial untuk memperkuat keterlibatan pelanggan.
Di sisi distribusi, BAUT akan membuka outlet baru pada kuartal III dan IV 2025. Perusahaan juga fokus meningkatkan efektivitas tim penjualan end-user dan menjalankan efisiensi lewat pendekatan right sizing.
“Meski bukan produsen, strategi digitalisasi tetap menjadi pilar penting perusahaan,” ujarnya.
BAUT telah mengimplementasikan sistem internal YAPOS yang mengintegrasikan proses penjualan, manajemen gudang, dan aktivitas tim lapangan secara real time.
Perusahaan mengakui sempat terdampak penurunan belanja negara di sektor infrastruktur lebih dari 70 persen pada 2024, yang menyebabkan permintaan mur dan baut turun hingga 20 persen. Namun, BAUT melihat 2025 sebagai momentum pemulihan dan pertumbuhan.
Sektor konstruksi tetap menjadi tulang punggung pasar BAUT, disusul sektor furnitur, elektronik, pertanian, dan perkeretaapian. Perusahaan juga menjaga kelincahan pasokan dengan mengombinasikan produk lokal dan impor.
“Jika produk lokal tersedia dan memenuhi kebutuhan user, kami prioritaskan. Tapi kami juga adaptif jika harus mengimpor untuk memenuhi kebutuhan pelanggan,” ucap Simon.
Untuk 2025, BAUT membidik keterlibatan dalam sejumlah proyek strategis nasional seperti pembangunan smelter, sistem pengolahan air limbah, kawasan industri (Kendal, Demak, Batam, JIIPE Gresik, PIER Pasuruan), serta proyek jalan tol dan bandara.
Di sektor ritel, perusahaan juga menyuplai produk untuk jaringan Mr. DIY di seluruh Indonesia. BAUT menyatakan komitmennya untuk tumbuh secara berkelanjutan, kompetitif, dan adaptif terhadap dinamika pasar.
“Dengan strategi distribusi yang solid, pemanfaatan teknologi, dan fokus pada kebutuhan pelanggan, kami optimistis akan meraih hasil lebih baik di Semester II dan mencapai target tahunan 2025,” kata Simon.