Kamis 17 Jul 2025 13:21 WIB

Pengguna QRIS Terus Meningkat Pesat, per Kuartal II 2025 Capai 57 Juta 

QRIS kian diminati, BI bersiap integrasi lintas negara.

Rep: Eva Rianti/ Red: Friska Yolandha
Pengemudi becak menerima pembayaran digital melalui QRIS dari penumpang di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (26/6/2025). Pemkot Solo mendorong digitalisasi layanan publik, termasuk di sektor transportasi tradisional becak untuk meningkatkan keamanan transaksi dan perlindungan konsumen guna mendukung pariwisata di Kota Solo sekaligus menjaga eksistensi becak agar tetap relevan dan nyaman di era modern.
Foto: ANTARAFOTO/Maulana Surya
Pengemudi becak menerima pembayaran digital melalui QRIS dari penumpang di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (26/6/2025). Pemkot Solo mendorong digitalisasi layanan publik, termasuk di sektor transportasi tradisional becak untuk meningkatkan keamanan transaksi dan perlindungan konsumen guna mendukung pariwisata di Kota Solo sekaligus menjaga eksistensi becak agar tetap relevan dan nyaman di era modern.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan pesat pada penggunaan layanan pembayaran digital via quick response code Indonesia standard atau QRIS. Hingga kuartal II 2025, jumlah pengguna QRIS telah mencapai hingga 57 juta users. 

“Hingga triwulan II 2025, pengguna QRIS mencapai 57 juta, dari target (pada akhir tahun 2025) sebanyak 58 juta,” ujar Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta, dikutip Kamis (17/7/2025). 

Baca Juga

Adapun, volume transaksi QRIS juga mencatatkan angka yang tinggi, yakni mencapai 6,1 miliar transaksi, atau 93 persen dari target sebanyak 6,5 miliar transaksi. Angka nominal transaksi dan jumlah merchant juga terus meningkat. 

“Nominalnya meningkat sangat pesat mencapai Rp 317 triliun atau secara year on year (yoy) 121 persen. Merchant juga meningkat sangat pesat, sampai triwulan II 2025 mencapai 39,3 juta merchant, dari target 40 juta,” terangnya. 

Fili melanjutkan mengenai QRIS cross border. Ia menyebut, transaksi inbound (orang asing yang datang ke Indonesia) yakni dari Malaysia, Singapura, dan Thailand meningkat dalam bulan-bulan terakhir ini. Namun, untuk transaksi outbond (orang Indonesia yang pergi ke tiga negara tersebut) mengalami sedikit perlambatan. 

Lebih lanjut, dalam melakukan ekspansi QRIS cross border, Fili kembali menginformasikan bahwa pihaknya akan meluncurkan QRIS cross border dengan Jepang. Jadwalnya persis pada Hari Kemerdekaan RI, yakni pada 17 Agustus 2025 mendatang. 

“Tetapi ini baru satu tahap, yaitu tahap pertama Indonesia outbound, artinya orang Indonesia yang ke Jepang bisa menggunakan QRIS untuk scan Japanese QR. Nanti berikutnya, mudah-mudahan akhir tahun kita sudah bisa Indonesia inbound, artinya orang Jepang yang ke Indonesia bisa menggunakan Japanese QR untuk scan QR kita,” terangnya. 

Selain itu, Fili menambahkan, pada tanggal yang sama, pihaknya juga akan meluncurkan sandbox dengan China. Kerja sama itu dilakukan untuk dua sisi, baik Indonesia inbound maupun Indonesia outbond.

“Mudah-mudahan sebelum akhir tahun ini sudah bisa implementasi secara penuh,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement