REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Industri kreator digital di Indonesia menunjukkan potensi ekonomi luar biasa. Berdasarkan studi “The Art & Science of Authenticity” hasil kolaborasi TikTok dan Accenture Song, para kreator Indonesia diperkirakan akan memberikan dampak ekonomi senilai 376 miliar dolar AS pada 2030, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan nilai komersial kreator terbesar di Asia Pasifik dan pertumbuhan tercepat kedua di kawasan tersebut.
Temuan ini menegaskan bahwa kreativitas digital telah menjadi motor baru dalam perekonomian nasional. Para kreator tidak lagi hanya berperan sebagai penghasil konten hiburan, melainkan telah bertransformasi menjadi pelaku ekonomi digital yang mampu mengubah interaksi dengan audiens menjadi konversi bisnis.
“Autentisitas menjadi kunci utama yang mendorong keberhasilan ekonomi kreator,” ungkap Angga Anugrah Putra, General Manager Content Operations, Southeast Asia, TikTok.
“Sebanyak 81 persen konsumen Indonesia mengaku terpengaruh membeli produk karena konten yang autentik. Ini menunjukkan hubungan emosional dan kepercayaan menjadi kekuatan baru dalam pemasaran digital," tambahnya.
Untuk memperkuat ekosistem bisnis digital tersebut, TikTok menghadirkan TikTok One, sebuah platform terpadu yang menyatukan brand, agensi, dan kreator dalam satu sistem kolaborasi. Melalui TikTok One, pengiklan dapat menemukan kreator yang relevan, mengeksekusi kampanye secara efisien, dan mengukur dampaknya secara langsung.
TikTok One menyediakan dua jalur utama:
- Untuk brand dan pengiklan, TikTok One membantu menemukan kreator, mengatur produksi, serta mengoptimalkan distribusi konten dengan fitur berbasis AI seperti Better Creator Search, Amplified Partnerships, dan Customizable Distribution.
- Untuk kreator, platform ini membuka peluang monetisasi baru melalui kerja sama langsung dengan brand, sistem pembayaran fleksibel, dan fitur Enhanced Discoverability yang memperluas jangkauan audiens.
Selain itu, TikTok memperkenalkan TikTok Symphony Assistant, asisten kreatif berbasis kecerdasan buatan (AI) yang mempermudah brand dan kreator membuat, menerjemahkan, hingga menyempurnakan materi video. Fitur ini memungkinkan pembuatan konten secara cepat, efisien, dan sesuai tren, memperkuat daya saing pelaku bisnis di ekosistem digital.
Ekosistem ini menjadi bukti bahwa ekonomi kreator bukan hanya fenomena sosial, tetapi sektor ekonomi nyata dengan potensi besar bagi pertumbuhan bisnis di Indonesia. Dengan dukungan teknologi, kreativitas, dan data, kolaborasi antara kreator dan brand di TikTok diyakini akan terus memperluas peluang ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.