Rabu 02 Jul 2025 10:21 WIB

IHSG Dibuka Melemah, Pasar Cermati Negosiasi Dagang

IHSG dibuka melemah 18,94 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.896,42.

Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (2/7/2025) diperkirakan bergerak mendatar seiring pelaku pasar mencermati negosiasi dagang Amerika Serikat (AS) dengan sejumlah negara mitra serta arah kebijakan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).

IHSG dibuka melemah 18,94 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.896,42. Sementara itu, indeks LQ45 juga turun 4,18 poin atau 0,54 persen ke level 766,40.

Baca Juga

“Secara teknikal, IHSG diperkirakan akan cenderung konsolidasi dalam kisaran 6.840–7.000, menunggu katalis baru. Selama belum ada breakout dari area tersebut, pergerakan indeks cenderung terbatas dan rawan pullback teknikal,” ujar Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim di Jakarta, Rabu (2/7/2025).

Dari mancanegara, pasar mencermati perkembangan pembahasan RUU pajak dan belanja besar-besaran Presiden AS Donald Trump. RUU ini kini menunggu voting di DPR AS dan ditargetkan disahkan sebelum 4 Juli 2025.

Dalam forum Bank Sentral Eropa (ECB) di Portugal, Chairman The Fed Jerome Powell menyatakan The Fed bisa saja memangkas suku bunga lebih cepat jika bukan karena faktor tarif. Ia menegaskan keputusan mendatang tetap bergantung pada data ekonomi.

Di sisi fiskal, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan bahwa tarif bisa kembali ke level yang diumumkan 2 April 2025 jika mitra dagang AS bersikap keras kepala dalam negosiasi.

Dari dalam negeri, kinerja APBN semester I-2025 mencatatkan pendapatan negara sebesar Rp1.201 triliun dan diperkirakan hanya akan mencapai Rp2.865,5 triliun (95,4 persen dari target) hingga akhir tahun. Sementara itu, belanja negara telah mencapai Rp1.407 triliun dan diproyeksikan menyentuh Rp3.527,5 triliun atau 97,4 persen dari target. Defisit APBN diperkirakan mencapai 2,78 persen terhadap PDB, lebih tinggi dari target 2,53 persen. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan hanya di kisaran 4,8–5,0 persen, di bawah target 5,2 persen.

Pada perdagangan sebelumnya (1/7), bursa saham Eropa bervariasi. Indeks FTSE 100 Inggris naik 0,28 persen, Euro Stoxx 50 menguat 0,39 persen, DAX Jerman naik 0,99 persen, dan CAC 40 Prancis naik 0,04 persen.

Sementara itu, bursa Wall Street ditutup beragam. Indeks S&P 500 turun tipis 0,11 persen ke 6.198,01, Nasdaq melemah 0,82 persen ke 20.202,89, dan Dow Jones naik 0,91 persen atau 400,17 poin ke 44.494,94.

Bursa Asia pagi ini terpantau variatif. Indeks Nikkei melemah 374,44 poin atau 0,93 persen ke 29.612,50, Shanghai Composite naik 2,82 poin atau 0,06 persen ke 3.455,76, Hang Seng menguat 160,87 poin atau 0,72 persen ke 24.239,00, dan Strait Times naik 11,03 poin atau 0,27 persen ke 4.000,33.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement