Selasa 01 Jul 2025 17:23 WIB

IHSG Ditutup Melemah Dipimpin Sektor Transportasi dan Logistik

IHSG ditutup melemah 12,32 poin atau 0,18 persen ke posisi 6.915,36.

Jurnalis memantau layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (8/4/2025). IHSG dibuka anjlok 9,19 persen ke level 5.912,06 pada perdagangan Selasa (8/4/2025) di tengah gonjang ganjing penerapan kebijakan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Bursa Efek Indonesia (BEI) langsung mengambil tindakan tegas berupa trading halt dan penyesuaian batas Auto Rejection Bawah (ARB) demi menjaga stabilitas pasar. Pada pukul 09.00 WIB, BEI menghentikan sementara perdagangan sistem JATS karena IHSG tercatat turun hingga 8 persen. Perdagangan dilanjutkan kembali pada pukul 09.30 WIB tanpa perubahan jadwal.
Foto: Republika/Prayogi
Jurnalis memantau layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (8/4/2025). IHSG dibuka anjlok 9,19 persen ke level 5.912,06 pada perdagangan Selasa (8/4/2025) di tengah gonjang ganjing penerapan kebijakan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Bursa Efek Indonesia (BEI) langsung mengambil tindakan tegas berupa trading halt dan penyesuaian batas Auto Rejection Bawah (ARB) demi menjaga stabilitas pasar. Pada pukul 09.00 WIB, BEI menghentikan sementara perdagangan sistem JATS karena IHSG tercatat turun hingga 8 persen. Perdagangan dilanjutkan kembali pada pukul 09.30 WIB tanpa perubahan jadwal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (1/7/2025) sore ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor transportasi dan logistik. IHSG ditutup melemah 12,32 poin atau 0,18 persen ke posisi 6.915,36. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,07 poin atau 0,27 persen ke posisi 770,58.

“Bursa regional Asia bergerak menguat mengikuti petunjuk positif bursa Amerika Serikat (AS) seiring meredanya kekhawatiran perang dagang dan meningkatnya taruhan pada pemotongan suku bunga jangka pendek yang mengangkat sentimen,” ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Dari dalam negeri, S&P Global Indonesia melaporkan indeks manufaktur mengalami kontraksi tercatat sebesar 46,9 pada Juni 2025 atau turun dari sebesar 47,4 pada Mei 2025. S&P Global melaporkan bahwa kegiatan pasar mengalami penurunan karena pelanggan tidak tertarik untuk melakukan pemesanan baru.

Penurunan penjualan terutama disebabkan oleh pasar domestik, sedangkan kinerja ekspor tetap cukup stabil. Penurunan indeks manufaktur menunjukkan tantangan yang dihadapi sektor ini. Sehingga kondisi dalam fase kontraksi tersebut berpotensi mempengaruhi berbagai aspek ekonomi, baik di tingkat mikro maupun makro.

Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca dagang pada Juni 2025 tercatat surplus 4,3 miliar dolar AS, atau. lebih besar dibandingkan bulan sebelumnya yakni 160 juta dolar AS.

Selain itu, BPS juga mengumumkan inflasi Juni sebesar 0,19 persen month to month (mtm) sementara secara tahunan inflasi mencapai 1,87 persen year on year (yoy), atau masih berada dalam rentang target BI sebesar 1,5 persen hingga 3,5 persen.

Data itu akan memberikan momentum ruang untuk BI pangkas suku bunganya, yang dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong pelaku usaha untuk berinvestasi lebih banyak, yang pada gilirannya dapat menopang pertumbuhan ekonomi.

Dari mancanegara, pelaku pasar menantikan jelang tenggat kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) pada 9 Juli 2025. Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan ada negara-negara yang sedang bernegosiasi dengan iktikad baik.

Namun demikian, tarif dapat kembali melonjak ke level yang diumumkan pada 2 April 2025 apabila tidak mencapai kesepakatan karena mereka bersikap keras kepala.

Perubahan kebijakan perdagangan AS tentunya dinantikan oleh sejumlah negara yang terdampak tarif resiprokal yang diterapkan oleh AS.

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif baru pada Jepang, mengkritik penolakan negara untuk mengimpor beras AS, serta mengonfirmasi bahwa tarif 25 persen pada impor mobil Jepang akan tetap berlaku, dengan alasan ketidakseimbangan perdagangan yang terus-menerus.

Peringatan itu datang hanya beberapa hari menjelang tenggat waktu utama, dengan investor mencermati apakah Jepang dapat mencapai perjanjian perdagangan dengan AS sebelum tarif timbal balik 24 persen diberlakukan kembali pada pekan depan.

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat, yaitu sektor barang konsumen non primer naik sebesar 0,77 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor infrastruktur yang naik masing-masing sebesar 0,16 persen dan 0,12 persen.

Sedangkan delapan sektor terkoreksi yaitu sektor transportasi & logistik paling dalam minus 2,23 persen, diikuti oleh sektor keuangan dan sektor industri yang masing-masing turun sebesar 0,84 persen dan 0,78 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu MINA, KRYA, APEX, ARCI, dan BUVA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BTPN, INDS, SAFE, NIRO dan LFLO.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.115.866 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,17 miliar lembar saham senilai Rp11,38 triliun. Sebanyak 245 saham naik, 356 saham menurun, dan 191 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 445,91 poin atau 1,16 persen ke 39.908,50, indeks Hang Seng menguat 487,65 poin atau 2,06 persen ke 24.072,48, indeks Shanghai menguat 39,98 poin atau 1,15 persen ke 3.457,78, dan indeks Strait Times menguat 2,44 poin atau 0,63 persen ke 3.989,64.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement