Kamis 22 May 2025 19:57 WIB

Huayou Ambil Alih Proyek Baterai Listrik, Bahlil: Presiden Setuju

Proyek kapasitas 30 GWh dilanjutkan, Danantara akan ikut masuk dalam konsorsium.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Foto: BPMI Setpres
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto telah menyetujui konsorsium Huayou asal China untuk menggantikan posisi LG dalam proyek baterai kendaraan listrik. Proyek hilirisasi baterai ini bernilai investasi sebesar 9,8 miliar dolar AS. 

“Alhamdulillah sudah diputuskan oleh Bapak Presiden. Sekarang sudah dilakukan konsorsium Huayou dan ini tidak ada masalah lagi. Groundbreaking sudah siap dilakukan,” ujar Bahlil usai rapat terbatas dengan Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (23/5/2025).

Baca Juga

Bahlil menjelaskan, struktur kepemilikan menempatkan badan usaha milik negara (BUMN) sebagai pemegang saham mayoritas sebesar 51 persen di sektor hulu.

Sementara itu, untuk skema joint venture (JV) pada tahap berikutnya, saat ini BUMN memiliki porsi saham 30 persen. Pemerintah, kata Bahlil, tengah mengupayakan peningkatan kepemilikan nasional seiring rencana partisipasi Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.

“Kita upayakan untuk ada kenaikan. Arahan Bapak Presiden adalah agar kepemilikan bisa mencapai di atas 40 hingga 50 persen. Tapi semua itu masih dalam proses negosiasi,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Bahlil juga meluruskan isu terkait keluarnya LG dari proyek ini.

“Informasi yang menyebut LG keluar itu tidak benar. Faktanya, saya sebagai Ketua Satgas waktu itu memutuskan untuk membatalkan kerja sama karena proses dari LG terlalu lama. Saya dan Pak Rosan, bersama Pak Erick Thohir, akhirnya mencari penggantinya dan kita sepakati Huayou. Ini informasi yang clear,” tegasnya.

Proyek baterai kendaraan listrik ini menargetkan pembangunan kapasitas total 30 gigawatt hour (GWh). Dari total tersebut, LG sebelumnya telah merealisasikan pembangunan kapasitas awal sebesar 10 GWh. Sisanya, sebesar 20 GWh, akan dilanjutkan oleh Huayou.

Hingga saat ini, nilai investasi yang sudah terealisasi mencapai 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp20,2 triliun. Sisanya, sekitar 8,6 miliar dolar AS atau Rp145,2 triliun, akan dilanjutkan melalui partisipasi Huayou dalam proyek ini.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement