Jumat 28 Feb 2025 16:35 WIB

Musim Mas Group Tingkatkan Pencapaian PROPER Tahun Ini, Mayoritas dari Anak Usaha

Musim Mas Group berhasil menambah Penghargaan PROPER dari 11 menjadi 14 tahun ini

Musim Mas Group meningkatkan pencapaian pada Penghargaan PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup. Melalui 18 anak usahanya di sektor Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dan Perkebunan, Musim Mas Group berhasil mendapatkan 14 PROPER Hijau dan 10 PROPER Biru.
Foto: dok Musim Mas Group
Musim Mas Group meningkatkan pencapaian pada Penghargaan PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup. Melalui 18 anak usahanya di sektor Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dan Perkebunan, Musim Mas Group berhasil mendapatkan 14 PROPER Hijau dan 10 PROPER Biru.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Musim Mas Group meningkatkan pencapaian pada Penghargaan PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup. Melalui 18 anak usahanya di sektor Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dan Perkebunan, Musim Mas Group berhasil mendapatkan 14 PROPER Hijau dan 10 PROPER Biru.

Hasil Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) tahun 2024, telah diumumkan di Jakarta, Senin, (24/2/2025).

Musim Mas Group berhasil menambah Penghargaan PROPER Hijau, dari 11 pada tahun lalu menjadi 14 pada tahun ini. Anugerah Lingkungan PROPER peringkat Hijau menunjukkan kinerja lingkungan yang sangat baik dan telah memenuhi ketentuan hukum yang berlaku. Perusahaan dinilai secara konsisten mengelola dampak lingkungan dengan cara yang efektif dan efisien. Hal itu seperti pengelolaan limbah dengan benar, meminimalkan polusi, menggunakan energi terbarukan, serta melakukan upaya konservasi dalam wilayah operasional.

General Manager Corporate Affairs, Musim Mas Group, Teuku Kanna Rhamdan, mengatakan sebagai perusahaan global yang memiliki operasional utama di Indonesia, Musim Mas Group memiliki komitmen kuat dalam pengelolaan industri kelapa sawit yang ramah lingkungan serta berkelanjutan.

Upaya perusahaan dalam meminimalisir dan memitigasi dampak lingkungan di wilayah operasional, terutama dalam upaya konservasi dan pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Perseroan, tutur dia, merasa bangga bahwa Musim Mas Group menjadi penerima penghargaan PROPER Hijau terbanyak di industri sawit tahun ini.

"Dari total 16 perusahaan sub sektor sawit penerima PROPER Hijau, 14 diantaranya adalah anak perusahaan kami," tutur dia .

Konservasi dan restorasi dengan memenuhi persyaratan pada tingkat nasional dan internasional yang relevan, menjadi salah satu upaya Musim Mas Group dalam menjalankan komitmen pengelolaan lingkungan. Salah satu pendekatan utama yang dilakukan adalah melalui pemulihan zona riparian (sempadan sungai) dan zona penyangga lainnya dengan melakukan penanaman spesies pohon lokal.

“Menjaga wilayah riparian menjadi hal yang krusial sebagai bagian dari upaya mencapai Net Zero, dimana upaya ini dapat menjaga kualitas air, penyerapan karbon, menjaga habitat dan koridor konektifitas satwa liar, pengendali erosi tanah, hingga menjaga kualitas tanah. Sejak 15 tahun berjalan, kami telah menanam sekitar lebih dari 155.000 pohon, yang terus kami jaga dan pantau tingkat kelangsungan hidupnya” ungkap Kanna.

Di samping itu, Musim Mas Group tidak melakukan penanaman baru pada ekosistem alami dalam wilayah operasi perusahaan, yang mencakup area dengan Nilai Konservasi Tinggi (NKT), lahan gambut, dan hutan Stok Karbon Tinggi (SKT).

Pada wilayah operasional pabrik kelapa sawitnya, Musim Mas Group menerapkan konsep Zero Waste, dimana produk sampingan di daur ulang dan diubah menjadi bahan yang tidak berbahaya untuk digunakan kembali. Musim Mas Group memiliki fasilitas Methane Capture yang digunakan untuk mengelola limbah gas metana yang dihasilkan dari proses operasional perusahaan menjadi listrik, yang hasil listriknya digunakan untuk operasional dan perumahan pekerja di lokasi operasi perkebunan dan pabrik Musim Mas Group.

“Musim Mas menjadi grup perusahaan sawit pertama yang memperluas proyek Methane Capture ke hampir seluruh pabriknya, dalam upaya pengurangan emisi GRK. Dan, kami sangat bangga pada akhir tahun lalu Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Bp. Hanif Faisol, meninjau langsung fasilitas Methane Capture kami di Sorek, Riau, dalam rangka dalam rangka menyusun roadmap pengurangan emisi GRK” ungkap Kanna.

Mulai tahun 2024, Musim Mas Group mengikuti panduan Science Based Target initiative (SBTi) dalam mencapai Net Zero pada tahun 2050. Hal ini sejalan dengan aspirasi global Paris Agreement dan NDC Indonesia dalam usaha membatasi kenaikan suhu global 1.5°C dari era pre-industri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement