Jumat 31 Jan 2025 09:24 WIB

Target Serapan Beras Sampai 3 Juta Ton, Ini Harapan Mentan

Mentan meminta Perum Bulog segera menyerap gabah petani.

Rep: Frederikus Dominggus Bata/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
Foto: Kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah terus menegaskan komitmennya dalam mencapai swasembada pangan dengan menargetkan penyerapan 3 juta ton gabah setara beras hingga April 2025. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta Perum Bulog segera menyerap gabah petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) guna menjaga stabilitas pangan nasional dan kesejahteraan petani, terutama saat panen raya.

Alhamdulillah, hari ini kita sepakat menyerap beras hingga April 2025 sebanyak 3 juta ton setara beras. Surplus produksi kita hingga Maret mencapai 2,9 juta ton, dan pada April meningkat menjadi 4 juta ton. Kami berharap 3 juta ton ini bisa terserap sepenuhnya,” ujar Amran dalam Rapat Koordinasi dan Penandatanganan Komitmen Bersama Serap Gabah Petani, di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Kamis (30/1/2025)

Baca Juga

Ia menegaskan swasembada hanya dapat dicapai apabila seluruh pemangku kepentingan, baik kementerian maupun lembaga di sektor pangan, bergerak cepat dan bersama untuk mencapai target.

“Hari ini kita harus bergerak bersama, mulai dari Perpadi, Bulog, Kepolisian, dan TNI. Insya Allah, ini bisa ditunaikan dalam waktu secepat-cepatnya. Mari kita harumkan nama Indonesia dengan mencapai target secara cepat dan terukur,” kata Amran, tertulis dalam keterangan resmi Kementan, dikutip Jumat (31/1/2025).

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo, menegaskan pemerintah telah menginstruksikan Bulog untuk segera menyerap gabah setara beras sebanyak 3 juta ton guna meningkatkan cadangan beras nasional.

"Hari ini, stok beras di Bulog berkisar 1,9 juta hingga 2 juta ton. Perintahnya adalah menyerap 3 juta ton, sehingga dalam waktu 3-4 bulan ke depan, total stok di Bulog akan mencapai 5 juta ton,” jelas Arief.

Sebagai upaya mempercepat penyerapan, pemerintah juga telah menyetujui penyesuaian derajat sosoh beras dari 100 persen menjadi 95 persen, sehingga mempermudah proses pengolahan dan distribusi.

Direktur Utama Perum Bulog, Wahyu Suparyono, menyatakan kesiapan penuh menjalankan tugas besar ini dengan optimal. Tugas menyerap gabah petani sesuai target yang telah ditetapkan.

“Tahun ini Bulog diberi amanah besar untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional dengan menyerap gabah. Maka, penyerapan gabah dan beras dalam negeri akan mengacu pada kebijakan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) yang mengatur mekanisme penyerapan gabah. Insya Allah, kami siap mengoptimalkan penyerapan gabah dan beras pada musim panen pertama ini,” jelas Wahyu.

Wahyu menerangkan pihaknya juga telah bekerja sama dengan BUMN lain, Kementerian Perdagangan, dan Perpadi, apabila masih diperlukan tambahan gudang penyimpanan.

“Saat ini, kapasitas penyimpanan yang tersedia mampu menampung 1,5 juta ton, dan kami siap mencari solusi tambahan jika dibutuhkan," ujarnya.

Sebagai langkah konkret, pemerintah telah menyediakan anggaran sebesar Rp16 triliun dari APBN untuk mendukung penyerapan gabah ini. Dengan stok awal 2 juta ton di gudang Bulog yang tersebar di seluruh Indonesia, target penyerapan ini diyakini akan semakin memperkuat ketahanan pangan nasional dan mewujudkan swasembada pangan dalam waktu cepat.

Pemerintah optimistis melalui sinergi antara Kementan, Bulog, Bapanas, Perpadi, serta dukungan dari TNI dan Polri, target swasembada pangan 2025 dapat tercapai. Ini sesuai harapan Presiden Prabowo Subianto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement