Jumat 15 Aug 2025 21:00 WIB

Isu Beras Langka di Ritel Modern, Mentan: Berkah untuk Penggilingan Kecil dan Pasar Tradisional

Kebijakan tersebut juga mendorong peningkatan penjualan beras di pasar tradisional.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Foto: Dok Kementan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan pengurangan pasokan beras premium di ritel modern berdampak positif bagi industri penggilingan kecil. Menurut Amran, kebijakan tersebut juga mendorong peningkatan penjualan beras di pasar tradisional, sehingga penggilingan kecil mendapatkan suplai yang lebih besar.

"Alhamdulillah kalau dikurangi (beras premium di ritel modern), itu adalah berkah bagi penggilingan kecil dan pasar tradisional," ujar Amran usai konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2026 di kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Baca Juga

Amran tidak sependapat dengan alasan pelaku usaha ritel modern yang mengurangi penjualan beras premium lantaran khawatir ancaman hukum. Hal ini menyusul adanya temuan beras oplosan yang dijual di ritel modern.

"Yang takut berarti salah apa benar? Kalau orang takut itu berarti salah apa benar?" tanya Amran.

Ia memastikan pemerintah tidak akan menghukum pelaku usaha yang telah memenuhi ketentuan. Amran menegaskan tindakan tegas pemerintah bertujuan melindungi hak masyarakat mendapatkan beras sesuai kualitas yang tertera pada label kemasan.

"Jangan berlindung karena takut macam-macam. Pemerintah ini tidak mungkin menindak orang benar. (Tapi) karena memang kualitasnya tidak sesuai standar yang tertulis. Labelnya premium, medium, tetapi sebenarnya beras yang ada adalah itu beras biasa. Bayangkan broken-nya 30-59 persen, padahal broken (beras) premium itu 15 persen. Ekstrem banget," kata Amran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement