REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie bersama Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana meresmikan enam Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pilot project Satuan Tugas (Satgas) Makan Bergizi Gratis (MBG) Gotong Royong Kadin, Jumat (22/8/2025). Peresmian dilakukan secara serentak dari Semarang, Jawa Tengah.
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengatakan, program MBG merupakan inisiatif besar pemerintah untuk mengatasi persoalan kekurangan gizi dan stunting, sekaligus mempersiapkan generasi Indonesia Emas 2045.
“Presiden Prabowo Subianto telah menegaskan komitmen negara dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia melalui program ini. Sebagai mitra strategis pemerintah, Kadin Indonesia terpanggil untuk mengambil peran nyata,” ujar Anin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (23/8/2025).
Anin menambahkan, Kadin Indonesia telah membentuk Satgas MBG Gotong Royong yang dipimpin Handojo S. Muljadi, dengan target membangun 1.000 SPPG secara swadaya melalui gotong royong anggota Kadin. Peresmian enam SPPG di Semarang, Bekasi, Cirebon, Bandung, Tegal, dan Depok menjadi tonggak awal.
“Enam SPPG ini sepenuhnya dibangun melalui dukungan CSR anggota Kadin, khususnya Tempo Scan Group, dengan total investasi sekitar Rp 20 miliar. Fasilitas ini siap melayani lebih dari 24 ribu penerima manfaat dari kalangan pelajar dan masyarakat sekitar,” lanjut Anin.
Menurut Anin, SPPG tersebut bukan sekadar infrastruktur, melainkan juga model standar dan pusat pelatihan bagi anggota Kadin yang ingin berpartisipasi dalam program MBG. Kadin juga menyiapkan buku panduan operasional serta mendirikan Yayasan Supra Merah Putih sebagai mitra khusus BGN.
“Momentum ini membuktikan dunia usaha siap mendukung agenda nasional pemberantasan stunting dan pemenuhan gizi. Kadin Indonesia percaya kolaborasi pemerintah, swasta, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini,” kata Anin.

Sementara itu, Ketua Satgas MBG Gotong Royong Kadin Indonesia Handojo S Muljadi menyiapkan berbagai platform komunikasi untuk mendukung program tersebut. Satgas telah membentuk official website dan akun media sosial resmi untuk memberikan akses informasi real time kepada anggota.
“Platform ini juga bisa digunakan sebagai B2B platform bagi anggota Kadin yang ingin menjadi kontraktor, vendor peralatan dapur, makanan, maupun bahan baku,” ujar Handojo.
Selain itu, Satgas menggandeng Tempo Utama Finance untuk menyediakan skema pembiayaan, termasuk bagi pelaku UMKM. Handojo menyadari tidak mudah bagi UMKM memperoleh kredit dari perbankan. “Karena itu, kami menyediakan opsi pembiayaan, baik untuk pembangunan, renovasi SPPG, peralatan dapur, maupun kendaraan pengantar makanan,” katanya.
Kepala BGN Dadan Hindayana mengungkapkan, Kota Semarang termasuk wilayah yang paling cepat dalam merealisasikan pembangunan SPPG. Dari total kuota 105 unit, kini hanya tersisa satu yang belum rampung.
“Ini istimewa. Dengan kontribusi 270 perusahaan saja sudah terkumpul Rp 540 miliar. Dari hasil verifikasi kami, dana yang beredar di masyarakat mencapai Rp 50 triliun, dan Kadin sudah memberikan sekitar 10 persennya,” ujar Dadan.