Kamis 22 Aug 2024 07:17 WIB

Bank Indonesia Optimistis, Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Ini Capai 5 Persen

BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi bergerak di kisaran 4,7-5 persen.

Rep: Eva Rianti/ Red: Gita Amanda
BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi bergerak di jalur yang solid pada kisaran 4,7-5,5 persen pada tahun ini. (ilustrasi)
Foto: Tangkapan Layar
BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi bergerak di jalur yang solid pada kisaran 4,7-5,5 persen pada tahun ini. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi bergerak di jalur yang solid pada kisaran 4,7-5,5 persen pada tahun ini. Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Agustus 2024. 

“Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2024 berada dalam kisaran 4,7—5,5 persen. Bank Indonesia terus memperkuat sinergi stimulus fiskal pemerintah dengan stimulus makroprudensial untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, khususnya dari sisi permintaan,” ujar Perry dalam RDG di Kompleks BI, Rabu (21/8/2024). 

Baca Juga

Menurut penuturan Perry, sejumlah program yang mendorong pertumbuhan ekonomi diantaranya adalah proyek strategi nasional (PSN). Sebab, pembangunan PSN akan menarik bagi investor untuk berinvestasi. 

“Berlanjutnya PSN diperkirakan dapat meningkatkan investasi, khususnya investasi swasta. Kenaikan stimulus fiskal 2024 dari 2,3 persen menjadi 2,7 persen dari PDB diharapkan juga dapat secara efektif memberikan dampak pengganda terhadap perekonomian,” terangnya. 

Dalam kesempatan itu, Perry menjelaskan mengenai pertumbuhan ekonomi triwulan II/2024 tercatat sebesar 5,05 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Capaian itu didukung oleh konsumsi rumah tangga dan investasi. Ekspor tercatat meningkat didorong oleh permintaan mitra dagang utama dan kenaikan ekspor jasa. 

Berdasarkan lapangan usaha (LU), pertumbuhan ekonomi terutama ditopang oleh industri pengolahan, konstruksi, serta perdagangan besar dan eceran. Secara spasial, pertumbuhan tercatat meningkat di sebagian besar wilayah Indonesia, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi di Bali-Nusa Tenggara dan Sulawesi-Maluku-Papua. 

“Ke depan, pertumbuhan ekonomi perlu terus didorong sehingga tetap dapat menjaga keyakinan pelaku ekonomi terhadap prospek perekonomian nasional,” tuturnya. 

Perry melanjutkan, konsumsi rumah tangga perlu untuk semakin ditingkatkan, sejalan dengan berakhirnya faktor musiman mengenai hari besar keagamaan nasional (HBKN) dan dampak pelaksanaan pemilu pada semester I/2024. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement