Jumat 28 Jun 2024 12:03 WIB

Peluang Bisnis, Kerajinan Lidi Sawit Potensial Dikembangkan

UMKM sawit akan menyerap banyak tenaga kerja dan dorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Kerajinan anyaman lidi sawit dari limbah sawit bisa menghasilkan berbagai produk seperti piring, parsel, dan sapu lidi hias. (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO
Kerajinan anyaman lidi sawit dari limbah sawit bisa menghasilkan berbagai produk seperti piring, parsel, dan sapu lidi hias. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerajinan lidi sawit dan berbagai limbah kelapa sawit lainnya berpotesi untuk dikembangkan sebagai usaha sampingan bagi petani sawit. Bendahara Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) Indonesia, Sutoyo melihat pemanfaatan limbah sawit bisa menjadi peluang usaha menjanjikan bagi petani.

Lidi sawit bisa diolah di antaranya menjadi name tag dan sandal. "Berkoordinasi lah dengan Pemda agar usaha lidi sawit kita mendapatkan pembinaan. Juga banyak hal yang bisa kita peroleh bila menjalin komunikasi dengan Pemda," kata Sutoyo.

Baca Juga

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Aspekpir berkolaborasi mengembangkan industri kerajinan berbasis lidi sawit. Salah satu caranya dengan menggelar workshop UKMK Berbasis Kelapa Sawit di Asahan, Sumatra Utara.

Bupati Asahan H Surya BSc mengatakan Pemkab memberikan dorongan kepada setiap perusahaan perkebunan kelapa sawit di wilayahnya agar membentuk ikatan kerja sama dengan para petani sawit. Kolaborasi dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan limbah lidi sawit.

"Hal ini merupakan upaya dan komitmen Pemkab Asahan dalam meningkatkan kesejahteraan para petani sawit," katanya dalam sambutan yang dibacakan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Asahan Hazairin.

Bupati mengapresiasi lokakarya ini karena akan membuka pikiran, wawasan, dan kreativitas mengolah limbah lidi sawit. "Petani akan mendapatkan penghasilan, bukan hanya dari penjualan tandan buah segar (TBS), tetapi juga dari hasil produk samping seperti lidi sawit," ucapnya.

Selain itu, keberadaan UMKM sawit akan menyerap banyak tenaga kerja serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. "Asahan memiliki perkebunan sawit yang dikelola rakyat dan perusahaan. Lahan sawit rakyat diketahui seluas 75.627,92 hektare," ujarnya.

Sementara itu, Senior Analis Divisi UKMK BPDPKS, Anwar Sadat, mengatakan sasaran strategis BPDPKS adalah perbaikan kesejahteraan petani, stabilisasi harga CPO, dan memperkuat industri hilir. Untuk perbaikan kesejahteraan petani, kegiatan yang dilaksanakan mencakup perbaikan dukungan untuk pekebun sawit rakyat melalui peningkatan ketepatan sasaran strategis.

Ada juga upaya perbaikan rantai pasok dan peningkatan daya saing serta penyediaan layanan informasi kepada pekebun sawit rakyat. Adapun dalam menjaga stabilisasi harga CPO, program yang disusun berupa konsolidasi data luas lahan dan produksi sawit. "Lalu percepatan penyerapan sawit domestik dan perluasan pasar ekspor baru," kata Anwar menjelaskan.

Sedangkan untuk memperkuat industri hilir, program yang disiapkan BPDPKS mencakup optimalisasi penerimaan dana sawit. Dukungan program konversi sawit untuk green fuel serta mendorong investasi pada sektor oleokimia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement