Sabtu 23 Mar 2024 23:10 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Digital Dorong Investasi Pusat Data di Jakarta

Lonjakan lalu lintas internet dan volume data di Indonesia tidak tertandingi.

Sejumlah menterj mendengarkan penjelasan saat mengunjungi pusat data center E1 milik DCI Indonesia, Kamis (21/3/2024).
Foto: Dok.Republika
Sejumlah menterj mendengarkan penjelasan saat mengunjungi pusat data center E1 milik DCI Indonesia, Kamis (21/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan layanan manajemen investasi, Colliers Indonesia, mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia turut mendorong investasi infrastruktur digital. Termasuk pusat data yang semakin banyak hadir di Jakarta dan sekitarnya serta wilayah Batam.

Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu (23/3/2024), mengatakan, lonjakan lalu lintas internet dan volume data di Indonesia tidak tertandingi.

Baca Juga

Berdasarkan peningkatan minat pengguna sebesar 57 persen dan tingkat penetrasi internet sebesar 77 persen. Lalu kenaikan pengguna media sosial sebesar 60,4 persen dan peningkatan rata-rata waktu yang dihabiskan penggunaan ponsel sebesar 46 persen.

Selain itu, penting untuk diakui bahwa aplikasi dan kemajuan teknologi telah mengalami pertumbuhan yang kuat selama beberapa tahun terakhir. Pertumbuhan berkelanjutan sektor informasi, komunikasi dan teknologi tetap menjadi pendorong utama permintaan pusat data.

Colliers mencatat, hingga akhir 2023, terdapat total 35 proyek pusat data, termasuk tipe hyperscale dan collocation yang beroperasi di Jakarta dan sekitarnya. Terutama berlokasi di pusat kota, untuk melayani industri perbankan, jasa keuangan dan asuransi.

Namun, terdapat tren yang mencolok, yaitu pusat data hyperscale dikembangkan di daerah tepi luar Jakarta seperti Bekasi, Karawang dan Bogor.

"Perubahan ini didorong oleh kebutuhan akan fasilitas berukuran lebih besar dengan kapasitas daya yang lebih tinggi serta keuntungan harga tanah yang lebih murah di luar kota," kata Ferry.

Selain itu, terdapat lima proyek pusat data hyperscale yang sedang dibangun di Batam. Termasuk yang paling mencolok adalah Nongsa Digital Park, dengan total daya sebesar 221 MW dan dijadwalkan rampung pada 2024-2025.

Proyek yang ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ini bertujuan untuk menjadi "jembatan digital" antara Indonesia dan Singapura guna mendorong aktivitas ekonomi digital.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement