REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Herman Khaeron mengapresiasi keberhasilan Menteri BUMN Erick Thohir dalam memperbaiki kinerja BUMN. Herman yang berasal dari Fraksi Demokrat menyampaikan Erick telah membawa sejumlah perubahan yang signifikan dalam meningkatkan performa BUMN dalam beberapa tahun terakhir.
"Saya harus memberi apresiasi atas upaya dan kerja keras Pak Erick Thohir dan seluruh jajaran di Kementerian BUMN yang terus meningkatkan performa dan kinerja di BUMN," ujar Herman saat rapat kerja dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Politisi Demokrat itu menilai apresiasi kepada Erick dan timnya merupakan hal yang wajar. Pasalnya, upaya meningkatkan laba dan dividen bukan perkara mudah di tengah situasi ketidakpastian perekonomian saat ini.
"Hari ini menampilkan laba konsolidasi di BUMN dan dividen yang diserahkan kepada pemerintah. Tentu wajar kalau kita memberikan apresiasi atas aspek manajerial juga yang dibangun kepemimpinan di era Pak Erick," ucap Herman.
Herman mengatakan, langkah Erick menggandeng Kejaksaan Agung (Kejagung) hingga Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merupakan hal yang tepat dalam upaya bersih-bersih BUMN. Herman menyebut perjalanan Erick memimpin BUMN dihadapkan pada sejumlah kasus-kasus penyalahgunaan wewenang seperti Jiwasraya, Asabri, dana pensiun, dan Taspen.
"Saya apresiasi atas peran aktif Kementerian BUMN untuk laporkan ke Kejagung. Ini membuka banyak kasus yang selama ini tersembunyi di balik berbagai cara finansial yang dilakukan para pelaku kejahatan keuangan," lanjut Herman.
Herman mengatakan, penegakan hukum dan perbaikan operasional yang dilakukan Erick menjadi krusial dalam meningkatkan kinerja BUMN yang lebih profesional. Hal ini berdampak besar dalam meningkatkan kepercayaan publik kepada BUMN.
"Kepercayaan itu penting, ini yang dilakukan Kementerian BUMN dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan," kata Herman.