Selasa 09 Jan 2024 08:54 WIB

Dapat Dana Penjaminan Rp 28,7 Triliun, ID Food Alokasikan untuk Bangun Cadangan Pangan

Penyerapan terbesar akan terdapat pada komoditas daging ayam dan telur.

Pedagang memotong-motong daging ayam untuk pelanggan, di Pasar Cihapit, Kota Bandung, Rabu (12/7/2023).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Pedagang memotong-motong daging ayam untuk pelanggan, di Pasar Cihapit, Kota Bandung, Rabu (12/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food, Holding BUMN Pangan, menyatakan dana penjaminan sebesar Rp 28,7 triliun akan dialokasikan untuk 12 komoditas cadangan pemerintah (CPP).

"Anggaran digunakan untuk program cadangan pangan pemerintah, yang dapat plafon anggaran berdua, untuk Bulog dan ID Food," ujar Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan, saat berbincang di Jakarta, Senin (8/1/2024).

Baca Juga

Frans mengatakan, ID Food mendapatkan tugas untuk pembiayaan sembilan komoditas yang terdiri dari minyak goreng, ayam, telur, ikan, bawang merah, bawang putih, daging ruminansia, cabai dan gula pasir. Sementara Bulog, menaungi beras, kedelai dan jagung.

Lebih lanjut, Frans menyampaikan penyerapan terbesar akan terdapat pada komoditas daging ayam dan telur. Sebab, ID Food masih melanjutkan program yang dilaksanakan sejak tahun lalu untuk mengatasi stunting di tujuh provinsi.

"Kemudian, yang kemungkinan penyerapannya juga besar ada di minyak goreng, daging sapi dan gula," katanya.

Diketahui, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menyiapkan dana penjaminan senilai Rp28,7 triliun yang akan diberikan kepada Bulog dan ID Food untuk salah satunya menyerap produksi beras dari panen raya 2024. Arief menuturkan dana penjaminan untuk memastikan offtaker yang menjadi kendala oleh petani dan peternak. Sehingga, ia meminta para petani dan peternak untuk berfokus pada produksi saja dan BUMN di bidang pangan akan siap menyerap hasil produksi dengan harga yang bagus.

NFA bersama Perum Bulog, lanjutnya terus bersiap menyambut panen raya di 2024. Penyerapan produksi dalam negeri guna memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP), ditegaskannya, menjadi prioritas demi ketahanan pangan nasional.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement