Ahad 17 Dec 2023 19:30 WIB

Ini Dia Kendaraan Listrik Terpopuler di 2023

Tesla Y masih memimpin persaingan dengan lebih dari 772 ribu unit terjual.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Fuji Pratiwi
Tesla Model Y
Foto: EPA-EFE/FAZRY ISMAIL
Tesla Model Y

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjualan kendaraan listrik (EV) tercatat mengalami peningkatan hingga 18 persen selama 2023. Banyaknya muncul kompetitor baru di pasar kendaraan listrik menghadirkan berbagai opsi yang lebih terjangkau dan fitur performa baru, sehingga banyak  pengguna beralih ke kendaraan listrik.

Berdasarkan data dari CleanTechnica, EV terlaris dari Januari hingga Agustus 2023 adalah Tesla model Y dan model 3. Penjualan kendaraan asal Amerika Serikat (AS) selama delapan bulan adalah sebanyak 772.364 unit terjual untuk Tesla model Y dan 364.403  unit terjual untuk Tesla model 3.

Baca Juga

"Tesla Y masih memimpin persaingan dengan 772.364 unit terjual. Jumlah tersebut lebih dari dua kali lipat penjualan kendaraan terlaris kedua yakni Tesla model 3 yaitu 364.403 unit," seperti dikutip dari Visual Capitalist, Ahad (17/12/2023).

Menyusul Tesla, ada BYD Atto 3/Yuan Plus dan BYD Lumba-lumba, kendaraan listrik asal Cina itu sudah dijual di berbagai negara termasuk Jerman, Inggris Raya, Jepang dan India. Sebanyak 265.688 unit terjual untuk Yuan Plus dan 222.825 unit terjual untuk BYD Lumba-lumba. Masih dari produsen BYD ada juga tipe Burung Camar yang terjual hingga 95.202 unit.

Masih dari negeri tirai bambu, produsen GAC Group juga memasukkan  dua model merek Aion S dan GAC Aion Y. Sebanyak 160.693 unit  terjual untuk GAC Aion S dan sebanyak 136.619 unit terjual untuk GAC Aion Y. Kemudian ada pula Wuling HongGuang Mini EV yang terjual hingga 136.619 unit. 

Tak hanya produsen AS dan Cina kekuatan pasar regional juga tampak jelas untuk model Volkswagen ID.4 yang terjual 120.154 unit. Bisa dibilang, Eropa dan China masih menyumbang mayoritas penjualan EV.

Dengan adanya isu pemanasan global, masyarakat dunia semakin mengubah perilakunya. Menurut Goldman Sachs, Diproyeksikan pada 2035, penjualan kendaraan listrik global akan mencapai setengah dari penjualan mobil baru.

Di Indonesia, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Rachmat Kaimuddin mengatakan, pemerintah menetapkan penghapusan pajak hingga bea masuk untuk mobil listrik completely built up (CBU) atau impor utuh sampai akhir 2025.

Artinya industri otomotif yang hendak membangun pabrik mobil listrik di Tanah Air masih diperbolehkan untuk mengimpor mobil CBU hingga akhir 2025. Hal itu sebagaimana tertuang dalam Perpres Nomor 79 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Listrik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement