Selasa 28 Nov 2023 16:40 WIB

Pameran Motor Listrik Terbesar di Indonesia Dibuka, Dorong Program Subsidi Pembelian

Rata-rata motor listrik yang ikut dalam pameran juga masuk dalam program subsidi.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pekerja memarkirkan motor listrik ECGO 3 di Jakarta, Senin (13/11/2023).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pekerja memarkirkan motor listrik ECGO 3 di Jakarta, Senin (13/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pameran terbesar sepeda motor listrik di Indonesia, Inabuyer EV EXPO 2023, resmi dibuka pada Selasa (28/11/2023) di Smesco Exhibition Hall, Jakarta. Acara ini menjadi ajang untuk memamerkan sepeda motor listrik, motor konversi, serta teknologi dan inovasi terkini yang akan menjadi perkembangan transportasi di Indonesia ke depan. Pada pameran ini, rata-rata motor listrik yang ikut dalam pameran juga masuk dalam program subsidi pemerintah sebesar Rp 7 juta karena sudah memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di atas 40 persen. 

Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan, pada pameran EV Expo kali ini, terlihat banyak peluang besar dalam potensi motor listrik berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Umum. 

Baca Juga

“Kami juga ingin memberikan motivasi bagi pemain brand EV lokal, karena toko sepeda motor listrik kami di Malaysia sudah menjadi contoh dan hal ini dapat dijadikan inspirasi bagi brand EV lokal agar dapat diekspor secara internasional,” kata Budihardjo dalam acara pembukaan, Selasa (28/11/2023) pagi.

Staf Khusus Menteri ESDM, Agus Tjahajana Wirakusumah mengemukakan, kenaikan emisi terus meningkat seiring dengan tingginya pemakaian kendaraan berbahan bakar minyak (BBM). Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan penggunaan motor listrik sebagai bagian dari inisiatif dekarbonisasi.

Ia menyampaikan, dari total 127 juta kendaraan BBM, jika 20 persen di antaranya dapat dikonversi menjadi motor listrik maka dapat mengurangi emisi karbon sebanyak 16,8 juta ton. 

Oleh karena itu, pemerintah diharapkan membentuk ekosistem yang mendukung melalui program seperti bengkel konversi motor, Sistem Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), insentif untuk pembelian motor listrik, dan workshop konversi. Peran dari sektor retail dianggap sangat penting dalam membantu penjualan baterai dan komponen pendukung lainnya untuk sepeda motor listrik. 

“Dengan melibatkan retail, diharapkan dapat mempercepat adopsi motor listrik dan menciptakan lingkungan yang mendukung transformasi menuju kendaraan beremisi rendah,” ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement