Selasa 11 Nov 2025 16:48 WIB

ESDM Siapkan Rp10,12 Triliun untuk Program Strategis 2026

Arah kebijakan 2026 menitikberatkan pada pemerataan akses energi.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Satria K Yudha
Petani menggunakan perahunya melintas di dekat panel surya yang terpasang di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Rawa Pening, Desa Kesongo, Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Ahad (12/10/2025). Pemerintah Desa Kesongo bersama Politeknik Negeri Semarang (Polines) melalui program Smart Farming berbasis PLTS Terapung Rawa Pening mengembangkan sistem pengairan cerdas berbasis energi surya berkapasitas 20 kWp yang memanfaatkan rangkaian Pompa Air Tenaga Surya (PATS) untuk mengairi sekitar 10 - 15 hektare lahan pertanian sehingga menjadi solusi berkelanjutan bagi petani, terutama saat musim kemarau ketika permukaan air di Danau Rawa Pening mulai surut.
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Petani menggunakan perahunya melintas di dekat panel surya yang terpasang di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Rawa Pening, Desa Kesongo, Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Ahad (12/10/2025). Pemerintah Desa Kesongo bersama Politeknik Negeri Semarang (Polines) melalui program Smart Farming berbasis PLTS Terapung Rawa Pening mengembangkan sistem pengairan cerdas berbasis energi surya berkapasitas 20 kWp yang memanfaatkan rangkaian Pompa Air Tenaga Surya (PATS) untuk mengairi sekitar 10 - 15 hektare lahan pertanian sehingga menjadi solusi berkelanjutan bagi petani, terutama saat musim kemarau ketika permukaan air di Danau Rawa Pening mulai surut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyiapkan anggaran sebesar Rp10,12 triliun untuk melaksanakan berbagai program strategis pada tahun anggaran 2026. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, dari jumlah itu, sebanyak Rp6,56 triliun atau 64,8 persen diarahkan pada program yang berdampak langsung kepada masyarakat.

Alokasi tersebut telah disetujui bersama DPR. “Rencana program tahun 2026 dalam DIPA yang telah disetujui Dewan dan Pemerintah sebesar Rp10,12 triliun. Dari jumlah itu, alokasi program prorakyat mencapai Rp6,56 triliun,” ujar Menteri ESDM, dalam rapat kerja dengan Komisi XII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/11/2025).

Baca Juga

Program prorakyat ini meliputi penyediaan 14.000 paket konverter kit (konkit) untuk petani, pembangunan jaringan gas rumah tangga (jargas), serta pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebanyak 60 unit. Pemerintah juga menyiapkan 100 unit PLTS pompa air pertanian dan tiga unit pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) yang tersebar di sejumlah wilayah.

Bahlil melanjutkan, Kementerian ESDM mengalokasikan Rp500 miliar untuk program bantuan pemasangan listrik baru (BPBL) bagi 250 ribu rumah tangga dan Rp1 triliun untuk pembangunan infrastruktur listrik desa yang ditargetkan tuntas bertahap hingga 2029.

Anggaran tersebut bersumber dari berbagai pos, antara lain, Rupiah Murni Rp7,68 triliun (75,9 persen), PNBP Rp1,82 triliun (18 persen), dan BLU Rp0,61 triliun (6,1 persen). 

Ia menegaskan, arah kebijakan 2026 menitikberatkan pada pemerataan akses energi dan peningkatan nilai tambah ekonomi daerah.“Program prorakyat ini menjadi fokus agar masyarakat di desa-desa juga merasakan hasil pembangunan sektor energi,” tutur Bahlil.

Rincian pagu anggaran 2026 mencakup Ditjen Migas sebesar Rp4,02 triliun, Ditjen Ketenagalistrikan Rp1,73 triliun, Ditjen EBTKE Rp880,47 miliar, dan Ditjen Minerba Rp679,76 miliar. Sejumlah unit lain seperti BPH Migas, Badan Geologi, dan BPSDM juga mendapatkan porsi untuk mendukung program pelatihan dan riset energi terapan.

Dengan struktur tersebut, Kementerian ESDM menargetkan seluruh program strategis 2026 berjalan efektif dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat di sektor berbagai sektor. Dua bulan terakhir tahun ini akan digunakan untuk persiapan teknis dan finalisasi kontrak agar pelaksanaan bisa dimulai lebih cepat pada Januari mendatang.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement