REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG — PT Pupuk Indonesia menjamin stok pupuk bersubsidi untuk para petani padi jauh lebih dari cukup untuk kebutuhan musim tanam pertama di akhir tahun 2023 ini. Perseroan bersama Kementerian Pertanian juga siap memberikan kemudahan bagi petani penerima untuk bisa mengakses pupuk subsidi.
“Stok pupuk subsidi sudah dua kali lipat dari yang ditargetkan. Jadi pupuk siap. Pupuk semua ada di kios-kios,” kata Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi di Kompleks Pupuk Kujang, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (11/11/2023).
Mengutip data terakhir Pupuk Indonesia, hingga ketersediaan stok pupuk bersubsidi sebanyak 1,36 juta ton per November 2023. Itu terdiri dari 950 ribu ton pupuk urea dan 415 ribu ton pupuk NPK. Rahmad menuturkan, jumlah tersebut dua kali lipat dari yang disyaratkan pemerintah kepada perseroan untuk musim tanam akhir tahun ini.
Ia menjelaskan, besarnya stok pupuk subsidi juga disebabkan oleh mundurnya musim tanam padi akibat kemarau ekstrem. Dari yang sudah dimulai pada Oktober, para petani baru mulai melakukan persiapan penanaman pada November ini. “Karena ada kemunduran musim tanam, jumlah pupuk jadi berlimpah,” katanya.
Rahmad mengatakan, pihaknya juga sudah bersepakat dengan Kementan untuk memberikan kemudahan kepada petani agar tidak mengalami kesulitan menebus pupuk subsidi. Kementan, selaku regulator juga tengah menyiapkan regulasi yang dibutuhkan agar petani dapat menebus dengan cara yang mudah.
Di sisi lain, Pupuk Indonesia melalui seluruh anak usahanya terus melakukan perbaikan data dan pola penyaluran sehingga semakin mudah bagi petani di sentra-sentra padi.
“Kita sudah sepakat sama-sama dengan Kementan. Pada intinya semua yang tanam akan diberi kemudahan. Perbaikan juga dilakukan. Insya Allah hal-hal semacam itu di lapangan akan kita perbaiki,” ujarnya.
Adapun total penerima pupuk bersubsidi tahun ini, kata Rahmad mencapai 14,5 juta orang by name by address. “Itulah yang secara regulasi boleh menerima pupuk subsidi untuk sembilan komoditas,” kata Rahmad.
Sebelumnya, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan, ia pun mengungkapkan, saat ini ada sekitar 16 persen dari total petani penerima pupuk subsidi yang tak punya Kartu Tani. Oleh karena itu, kata Amran, Kementan akan segera mengeluarkan regulasi agar para petani yang tak punya Kartu Tani bisa dengan mudah mendapatkan pupuk bersubsidi dalam musim tanam kali ini.
“Solusinya dalam waktu dekat, paling lambat dua minggu selesai. Kita buatkan regulasi. Pupuk subsidi ada 1 juta ton. Kalau kurang, kita tambah,” kata Amran.