REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perekonomian ASEAN telah menunjukkan kinerja positif dalam satu dekade terakhir dengan rata-rata pertumbuhan sebesar empat persen sampai lima persen. Pada 2022, ekonomi ASEAN tumbuh 5,7 persen dan diprediksi tetap tumbuh positif pada 2023.
Di dunia, kawasan ASEAN merupakan ekonomi terbesar kelima dan eksportir terbesar keempat, bahkan pada 2022 menjadi tujuan foreign direct investment terbesar kedua. Pertumbuhan perekonomian ASEAN yang didukung dengan konektivitas tersebut akan turut mendorong ketahanan perekonomian Asia pada tahun ini dan tahun-tahun mendatang.
Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 yang digelar dalam momen Keketuaan Indonesia September lalu, telah dihasilkan komitmen terkait konektivitas ASEAN antara lain untuk memastikan implementasi Visi Komunitas ASEAN 2025 secara efektif dan melanjutkan kemajuan implementasi rekomendasi Mid-Term Review (MTRs) Master Plan on ASEAN Connectivity (MPAC) 2025.
"Konektivitas merupakan kunci dalam pembangunan ekonomi terpadu di ASEAN. Tidak hanya membuat kebijakan saja tetapi juga secara praktis melakukannya agar infrastruktur dan konektivitas di ASEAN dapat segera terwujud," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam The 14th ASEAN Connectivity Symposium dikutip keterangan resmi, Kamis (9/11/2023).