Senin 06 Nov 2023 17:51 WIB

Manis Rasane Vera, Semanis Omzetnya

Produk minuman berbahan lidah buaya ini melibatkan 152 orang mitra petani binaan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Alan Effendhi (berdiri) sedang menerima hasil lidah buaya atau aloe vera dari petani.
Foto:

Menyehatkan

Rasane Vera saat ini sudah memiliki banyak produk minuman dan juga makanan. Namun, produk utamanya adalah minuman sehat Aloe Liquid yang diolah dari aloe vera dan pemanis alami dari daun stevia.

“Stevia ini gula, manis, tapi dari bahan alami, yakni daun stevia yang memiliki kalori nol, glikemik indeks rendah, dan juga kolesterol yang rendah,” ujar Alan.

Produk dari perusahan lainnya biasanya menggunakan gula pasir sebagai pemanis. Namun, produk Aloe Liquid ini menggunakan pemanis alami dari daun stevia yang menambah manfaat dari aloe vera-nya. Inilah yang membedakan dari produk lainnya.

Produk yang Aloe Liquid itu memiliki rasa manis yang khas karena stevia itu diklaim 300 kali lebih manis dari gula biasa, tapi sehat. “Ketika dikonsumsi sama orang-orang yang berpenderita diabetes, yang gak ingin kalorinya naik atau dia ingin diet, itu sangat sesuai banget,” ujar Alan.

Produk buatan Rasane Vera ini masuk ke segala umur. Anak-anak, orang dewasa, dan orang tua bisa mengonsumsi minuman sehat dari aloe vera. “Selain juga segar menyegarkan juga bermanfaat bagi kesehatan. Contohnya, menekankan hipertensi, pencernaan, terus juga meredakan penyakit mag, gerd, dan sebagainya dan juga melancarkan pencernaan,” kata Alan.

Alan membuat produk Aloe Liquid ini lantaran resah terhadap banyaknya kasus gagal ginjal, diabetes, dan obesitas di daerahnya. Alan juga ingin memproteksi anak-anak dari produk-produk minuman yang menggunakan pemanis biasa, pengawet, pewarna sintetis, dan sebagainya.

“Itu saya becermin untuk saya sendiri. Untuk anak saya itu kan saya memproteksi itu. Makanya saya menciptakan ini supaya anak-anak tetap bisa merasakan kenikmatan dan kesegaran dari sebuah produk, namun juga aman secara kesehatan dan bermanfaat untuk kesehatan,” jelas dia.

Dalam budi daya aloe vera dan produksi Aloe Liquid ini, Alan banyak memberdayakan masyarakat sekitar. Sejak berdiri sampai sekarang, Rasane Vera juga telah merangkul lebih dari 152 orang mitra petani binaan, yang tersebar di Kabupaten Gunungkidul, Sleman, Bantul, dan Klaten.

“Jadi, memang utama saya untuk memberdayakan masyarakat sekitar, itu pemberdayaan dari sisi perusahaannya. Ada lagi dari sisi petani mitranya, itu saat ini ada 152 orang,” kata dia.

Dari berbagai macam produk Rasane Vera tidak ada yang menggunakan pemanis gula pasir. Misalnya dalam membuat produk Aloevera Cube Drink, Alan menggunakan pemanis gula batu. Produk ini dibuat untuk pangsa pasar umum.

Begitu juga dengan produk Nata de Aloevera yang konsepnya mirip seperti produk Carica dari Dieng. Harganya juga terjangkau untuk umum. Namun, khusus untuk produk yang menggunakan pemanis dari daun stevia agak mahal, Rp 20 ribu.

“Kalau yang botolan itu kita produksi kurang lebih 500 sampai 1.000 botol per hari. Kalau yang Aloe Liquid itu per hari ada 300 botol. Lalu yang Aloevera Cube Drink itu kurang lebih ada 300 juga. Lalu ada yang cup-cup itu paling banyak itu sampai 2.000 cup per hari,” jelas Alan.

Saat ini produk Rasane Vera juga sudah mendapatkan serifikasi BPOM RI sehingga terjamin kesehatan dan higienitasnya. Selain itu, Alan juga bekerjasama dengan BRIN. “Itu kita kursus untuk klaim kesehatannya dan juga kalau di BPOM itu ada namanya uji klinis dan juga informasi nilai gizi. Jadi memang sudah diteliti betul. Jadi kita tidak hanya asal ngomong. Di literasi pun ada dan kita produknya juga sudah berlisensi tersebut,” jelas dia.

Menurut Alan, saat proses panen aloe vera pihaknya juga memilih kualitas yang bagus. Saat proses pengupasan, pencucian, dan pengirisan karyawannya juga dituntut untuk higienis. Lalu setelah menjadi produk, dipak, dan diberi label.

Sebelum didistribusikan, ada juga proses inkubasi dengan didiamkan dulu selama tiga hari. Setelah itu baru dinyatakan siap untuk didistribusikan ke berbagai kota. “Pendistribusian itu bisa melalui armada kita, disuplai ke beberapa ritel, toko oleh-oleh dan juga disuplai ke beberapa agen distributor,” ujar Alan.

Rasane Vera saat ini sudah memiliki agen distributor di berbagai kota, seperti di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Pendistribusiannya bisa dikirim ataupun bisa langsung mengambil ke Gunungkidul.

“Kalau jaraknya masih di DIY, Jateng, sekitarnya, kita masih bisa distribusi dengan armada kita, baik ke toko oleh-oleh, ritel, ataupun ke agen distributor. Lalu, kalau di jauh-jauh, ya, kita pakai ekspedisi,” ucap ayah dari dua anak ini.

Alan menargetkan ke depannya produk-produk Rasane Vera juga bisa ekspor langsung ke luar negeri, khususnya yang produk Aloe Liquid. Sementara itu, produk tersebut hanya melalui pihak ketiga.

“Aloe Liquid itu bukan ekspor secara langsung, tapi melalui pihak ketiga. Jadi, pihak ketiga itu kayak agrigator yang membawa produk saya, bukan melalui bea cukai, ya. Jadi belum ekspor secara besar. Tapi, ke depannya pasti. Itu target kami,” kata Alan.

Dari hasil penjualan semua produk Rasane Vera, Alan menghasilkan omzet sebesar Rp 60 juta per bulan. Khusus yang produk Aloe Liquid sendiri kurang lebih menghasilkan keuntungan Rp 30 juta-Rp 35 juta per bulan. Produk Aloe Liquid inilah yang menjadi produk unggulan Rasane Vera setelah berakhirnya Covid-19.

Kan covid itu kan menghancurkan elemen UKM itu. Produk-produk itu kan banyak yang gak laku, gak bisa jualan, tapi kita bisa menghembuskan bahwasanya Aloe Liquid ini bermanfaat buat kesehatan, melancarkan pencernaan, hingga akhirnya membangun metabolisme tubuh,” ujar dia.

“Jadi kita mengedukasi masyarakat kayak gitu. Gara-gara Covid kan masyarakat beralih dari mulai konsumtif jadi ke herbal-herbal. Kita bisa memasuki celah itu, dan akhirnya bisa dipercaya masyarakat,” imbuhnya.

Sejauh ini, Rasane Vera mengalami perkembangan yang cukup signifikan dan bahkan Alan bersama brand Rasane Vera bisa menjuarai lomba Astra SATU Indonesia Awards 2023.

“Yang jelas, dari mulai 2014, 2015, 2016 sampai saat ini kita sudah memiliki target yang bisa tercapai. Dari sebelumnya penjualan sedikit, sekarang sudah banyak. Dan juga dari yang belum punya pabrik, sekarang sudah punya pabrik berstandar BPOM, walaupun kecil,” kata Alan.

Untuk memperkenalkan produknya, Alan juga sering mengikuti pameran, baik nasional maupun internasional. Di antaranya, Alan mengikuti pameran dalam event G20 di Bali pada 2022 lalu, event G20 di Borobodur, dan juga di acara ASEAN Tourism Forum di Yogyakarta.

“Itu kalau internasional. Kemarin juga ada pameran Festival Syariah di Surabaya juga ikut juga. Jadi kalau pameran selalu ikut, event-event yang besar,” ujar dia.

Leluasa Berbagi

Setelah membangun Rasane Vera, kehidupan keluarga Alan lebih sejahtera. Tidak hanya itu, Alan juga bisa lebih leluasa berbagai dan membantu warga sekitar. Sesuai dengan hadits Nabi, Alan ingin menjadi manusia yang selalu bermanfaat bagi orang lainnya.

“Dampak bagi keluarga yang jelas kita perekonmian meningkat, kita bisa lebih memaksimalkan lagi untuk bisa bermanfaat bagi lingkungan. Kalau awalnya saya dulu mungkin ingin membantu seseorang terkendala oleh biaya, sekarang sudah lebih bisa menyalurkan hak sedekah dan sebagainya itu karena dari usaha,” kata Alan.

Satu sisi kebutuhan kekuarganya sudah terpenuhi. Di sisi lain, masyarakat juga terberdayakan dengan adanya Rasane Vera, baik yang menjadi petani binaan maupun yang diangkat sebagai karyawan Rasane Vera.

“Awalnya mungkin hanya mengandalkan gaji para suami, sekarang mereka sudah berdaya sendiri, mereka bisa mendapatkan income dari jual daun segarnya. Karena saya memastikan kepastian untuk dibeli hasil serapan dari panen masyarakat. Sehingga efek dominonya banyak sekali,” ujar dia.

Pada tahun ini, Alan lalu mendapatkan apresiasi dari SATU Indonesia Awards 2023 Astra. Dia pun bersyukur akhirnya bisa meraih penghargaan itu, khususnya setelah adanya produk Aloe Liquid. “Karena, komoditas aloe vera yang dianggap biasa bisa masuk ke jajaran produk-produk skala nasional lainnya di Astra.

“Itu juga sangat luar biasa banget, karena kita bisa mendapat inside-inside positif banyak banget dari para dewan juri dan juga relasi. Banyak sekali teman-teman yang seangkatan dan juga alumni kemarin yang ngumpul jadi satu. Kita banyak banget menjalin relasi. Itu lebih dari hadiah yang didapat menurut saya,” tambah Alan.

Dia pun berharap kedepannya Astra SATU Indonesia Award 2023 bisa menjadi jembatan bagi kaum milenial untuk bisa memaksimalkan komoditasnya. “Dan juga seiring berjalan bisa bermanfaat bagi lingkungan dan alam dan masyarakat, sehingga mereka bisa siap menghadapi tantangan di era global ini,” tutupnya.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement