Jumat 03 Nov 2023 09:40 WIB

Lanjutkan Penguatan, IHSG Dibuka Naik Tembus 6.800

Imbal hasil Obligasi Pemerintah AS bertenor 10 tahun turun sekitar 12 basis poin.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
Pengunjung mengamati data saham melalui aplikasi IDX Mobile di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023). IHSG ditutup melemah 0,32% ke 6899,39 pada akhir perdagangan. IHSG sempat mencapai posisi tertinggi di 6.937,64 dan terendah di 6.898,38 sepanjang sesi. Sebanyak 219 saham ditutup di zona hijau, 308 saham melemah, dan 215 saham lainnya ditutup di posisi yang sama.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengunjung mengamati data saham melalui aplikasi IDX Mobile di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023). IHSG ditutup melemah 0,32% ke 6899,39 pada akhir perdagangan. IHSG sempat mencapai posisi tertinggi di 6.937,64 dan terendah di 6.898,38 sepanjang sesi. Sebanyak 219 saham ditutup di zona hijau, 308 saham melemah, dan 215 saham lainnya ditutup di posisi yang sama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan Jumat (3/11/2023). IHSG menguat ke level 6.801,12, melanjutkan kenaikan kemarin yang mencapao sebesar 1,64 persen. 

“Hari ini IHSG berpotensi melanjutkan rebound setelah data initial jobless claim AS naik diatas proyeksi,” kata Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman dalam ulasannya.

Baca Juga

Pada perdagangan semalam, Wall Street mencatat penguatan yang signifikan. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat signifikan 1,70 persen, S&P 500 naik 1,89 persen dan Nasdaq turut menguat sebesar 1,78 persen. 

Imbal hasil Obligasi Pemerintah AS bertenor 10 tahun turun sekitar 12 basis poin menjadi 4,66 persen. Investor berharap bank sentral AS Federal Reserve mungkin sudah selesai menaikkan suku bunga di 2023. 

Mayoritas bursa di kawasan regional Asia Pasifik mengalami kenaikan setelah Federal Reserve mengumumkan untuk mempertahankan suku bunga. Di antara yang mencatat kenaikan signifikan adalah TSEC Weighted Index, Kospi dan BEI. 

Di sisi lain bursa China mengalami koreksi. Korea Selatan mengumumkan inflasi sebesar 3,8 persen yoy per Oktober 2023, di atas ekspektasi. Hong Kong Monetary Authority (HKMA) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di level 5,75 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement