REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak optimistis sepanjang perdagangan Kamis (2/11/2023). IHSG ditutup menguat sebesar 1,64 persen ke level 6.751,38 melompat naik meninggalkan level psikologis 6.600.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan, pelaku pasar dan investor merespons positif keputusan bank sentral AS Federal Reserve untuk tidak menaikkan suku bunga acuannya.
"IHSG dan bursa regional Asia kompak bergerak menguat setelah pasar merespons keputusan kebijakan The Fed yang mempertahan suku bunga acunnya di 5,25 persen-5,5 persen," kata Nico dalam ulasannya.
Mayoritas bursa di Asia konsisten bergerak di zona hijau. Saat penutupan, Nikkei 225 menguat tajam sebesar 1,10 persen, lalu Hang Seng menguat 0,75 persen dan Strait Times naik tipis 0,19 persen. Hanya Shanghai Composite yang mengalami koreksi 0,45 persen.
Ketua Fed Jerome Powell tetap membuka peluang untuk melakukan pengetatan moneter lebih lanjut di tengah tingginya inflasi dan momentum ekonomi yang kuat. Meski demikian, pasar melihat sikap the Fed berpotensi lebih dovish ke depan.
Ketua The Fed Jerome Powell tidak secara eksplisit mengesampingkan kenaikan suku bunga untuk di masa depan. Dia menegaskan kembali The Fed memerlukan lebih banyak data untuk menunjukkan bahwa inflasi turun secara berkelanjutan.
"Pasar memandang, the Fed akan lebih hati-hati dalam merumuskan kebijakan, meski mereka belum yakin kondisi keuangan cukup ketat untuk membuat inflasi serendah yang diinginkan bank sentral," kata Nico.
Sepanjang hari ini, hampir semua sektor mengalami lonjakan teknologi memimpin kenaikan sebesar 3,49 persen. GOTO naik signifikan hingga 14,52 persen, disusul buka yang menguat 2,02 persen serta IOTF menguat 1.89 persen.
Dari sektor keuangan, saham empat bank besar juga kompak menghijau. BMRI mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 4,42 persen, lalu BBRI menyusul dengan kenaikan 3,52 persen, BBCA menguat 2,91 persen dan BBNI naik 1,04 persen.