Kamis 26 Oct 2023 08:56 WIB

Pembiayaan Baru Tumbuh, BFI Finance Cetak Laba Rp 1,2 Triliun

Nilai aset juga meningkat menjadi Rp 24,2 triliun.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ahmad Fikri Noor
BFI Finance (ilustrasi)
Foto: BFI Finance
BFI Finance (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT BFI Finance Indonesia Tbk mencatatkan nilai pembiayaan baru sebesar Rp 14,5 triliun per September 2023. Capaian tersebut meningkat 5,3 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu (year on year/yoy) dan 4,3 persen meningkat dari kuartal sebelumnya.

Mayoritas nilai pembiayaan baru sebesar 58,3 persen berasal dari pembiayaan berjaminan (refinancing) kendaraan roda empat. Pertumbuhan nilai tersebut berkontribusi terhadap peningkatan nilai total pembiayaan bersih dari Rp 17,5 triliun menjadi Rp 20,5 triliun atau naik 16,9 persen yoy. 

Baca Juga

Seiring dengan itu, nilai aset juga meningkat menjadi Rp 24,2 triliun. Nilai aset tersebut mengalami kenaikan sebesar 20,8 persen dari Rp 20,0 triliun di tahun sebelumnya. 

BFI Finance menjaga rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) berada di bawah rata rata industri sebagaimana tren sebelumnya. NPF bruto Perusahaan per September 2023 tercatat 2,02 persen, sementara NPF neto berada di level 0,36 persen.

“Dengan adanya disrupsi operasional pada akhir semester pertama kemarin, kami mengetatkan penyaluran pembiayaan baru serta berbenah di segala lini, contohnya menjaga kualitas pembiayaan untuk mencapai level optimal serta peningkatan infrastruktur keamanan digital,” ujar Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono dalam keterangannya, Rabu (25/10/2023). 

Sampai dengan kuartal ketiga ini, net gearing ratio BFI Finance tercatat sebesar 1,2 kali, jauh di bawah batas maksimum yang ditetapkan regulator untuk perusahaan pembiayaan, yakni sebesar 10 kali. Persentase Return on Asset (RoA) dan Return on Equity (RoE) terpantau masing-masing berada di level 8,0 persen dan 17,1 persen. 

Dari keseluruhan ini, perusahaan berhasil membukukan total pendapatan sebesar Rp 4,8 triliun, meningkat 23,9 persen yoy. Di sisi lain, laba setelah pajak dilaporkan sebesar Rp 1,2 triliun, sedikit menurun dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 1,3 triliun.

Portofolio produk masih didominasi oleh pembiayaan dengan agunan kendaraan bermotor (roda empat dan roda dua) sebesar 65,1 persen, pembiayaan dengan jaminan invoice alat berat dan mesin sebesar 14,3 persen dan jaminan sertifikat rumah/ruko sebesar 4,2 persen.

Selain itu, ada juga pembiayaan untuk pembelian unit kendaraan roda empat bekas dan baru dengan komposisi pembiayaannya sebanyak 12,8 persen, dan pembiayaan berbasis akad syariah dan lainnya yang menempati porsi 3,6 persen.

BFI Finance juga telah mengucurkan pembiayaan modal usaha untuk konsumen senilai Rp 8,8 triliun atau setara dengan 60,9 persen dari keseluruhan total pembiayaan baru selama Januari hingga September. Sisanya adalah untuk pembiayaan multiguna 21,3 persen, pembiayaan investasi bagi konsumen pelaku usaha 15,8 persen dan pembiayaan syariah 2,0 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement