Sabtu 07 Oct 2023 22:21 WIB

Stafsus Presiden Dorong Pelaku di Pasar Saham Lirik Perusahaan Ramah Lingkungan

Diaz Hendropriyono sebut Indonesia sedang mendorong industri ramah lingkungan

Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono, mendorong para pelaku di pasar saham untuk tidak hanya memperhitungkan keuntungan nilai sahamnya saja, tetapi juga sekaligus memperhitungkan rekam jejak kontribusi lingkungan dari perusahaan-perusahaan tersebut. Dengan demikian, terdapat keterlibatan secara tidak langsung untuk menjaga bumi ke depannya.
Foto: Ronggo Astungkoro/Republika
Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono, mendorong para pelaku di pasar saham untuk tidak hanya memperhitungkan keuntungan nilai sahamnya saja, tetapi juga sekaligus memperhitungkan rekam jejak kontribusi lingkungan dari perusahaan-perusahaan tersebut. Dengan demikian, terdapat keterlibatan secara tidak langsung untuk menjaga bumi ke depannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono, mendorong para pelaku di pasar saham untuk tidak hanya memperhitungkan keuntungan nilai sahamnya saja, tetapi juga sekaligus memperhitungkan rekam jejak kontribusi lingkungan dari perusahaan-perusahaan tersebut. Dengan demikian, terdapat keterlibatan secara tidak langsung untuk menjaga bumi ke depannya.

“Dengan keahlian analisis teknikal yang dimiliki, pelaku di pasar saham dapat mengarahkan investment dan trading ke perusahaan yang berupaya menjadi lebih ramah lingkungan,” ujar Diaz dalam Konferensi International Federation of Technical Analysts (IFTA) 2023 di Jakarta, Jumat (6/10/2023) malam.

Dia mencoba mendorong hal tersebut karena terdapat kesempatan yang besar mengingat dunia, termasuk pemerintah Indonesia, juga tengah mendorong peralihan menuju industri yang lebih ramah lingkungan. Itu sejalan dengan komitmen untuk mengurangi emisi, salah satunya melalui Enhanced Nationally Determined Contribution Indonesia pada 2030.

“Saat ini waktu yang tepat mengingat tren di dunia sedang berkembang ke arah industri yang lebih ramah lingkungan, termasuk di Indonesia, yang terlihat dari sejumlah kebijakan dengan tujuan mengurangi emisi,” tutur Diaz.

Diaz turut hadir pada IFTA yang merupakan acara tahunan ke-36. Tahun ini, IFTA digelar dengan mengangkat tema Unify the Diversity Towards Alpha ini berlangsung pada 5-7 Oktober 2023 di Grand Sahid Jaya Jakarta, Jakarta. IFTA merupakan organisasi non-profit internasional dengan anggota di 24 negara yang menawarkan sertifikasi kepada analis teknis di seluruh dunia.

Konferensi IFTA ini juga dihadiri oleh Presiden IFTA Wieland Arlt, Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek Hilmar Farid, Ketua Umum Asosiasi Analis Teknis Indonesia (AATI) Inderahadi K Kartakusuma, Direktur Eksekutif Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal (LSPPM) Haryajid Ramelan, serta Board of Directors IFTA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement