Senin 02 Oct 2023 16:06 WIB

Menhub: Kereta Pengumpan Integrasikan KCJB dengan Angkutan Perkotaan

Kereta feeder berupa lima rangkaian gerbong dengan kapasitas 200 orang per rangkaian.

Kereta api (KA) melintas di dekat proyek pembangunan fasilitas pendukung Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Stasiun Ciroyom, Andir, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (19/6/2023). Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, proyek flyover Ciroyom yang merupakan fasilitas pendukung operasional kereta pengumpan (feeder) Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB) tersebut rampung pada akhir tahun 2023. Flyover tersebut bertujuan untuk membantu kelancaran perjalanan kereta feeder KCJB serta mengurangi kemacetan lalu lintas jalan raya.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Kereta api (KA) melintas di dekat proyek pembangunan fasilitas pendukung Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Stasiun Ciroyom, Andir, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (19/6/2023). Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, proyek flyover Ciroyom yang merupakan fasilitas pendukung operasional kereta pengumpan (feeder) Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB) tersebut rampung pada akhir tahun 2023. Flyover tersebut bertujuan untuk membantu kelancaran perjalanan kereta feeder KCJB serta mengurangi kemacetan lalu lintas jalan raya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) telah terhubung dengan angkutan massal perkotaan melalui operasional kereta feeder atau pengumpan. Kereta pengumpan merupakan bagian dari mekanisme transit oriented development (TOD) yang menghubungkan ekosistem transportasi publik di wilayah setempat.

"Hari ini sesuai rencana 2 Oktober, Pak Presiden berkenan meresmikan KCJB yang dinamakan Whoosh. Tadi sudah terlaksana, kami gunakan kereta cepat lalu sampai Padalarang pakai feeder," kata Budi Karya Sumadi seusai tiba di Stasiun KCJB Halim, Jakarta Timur, Senin (2/10/2023).

Baca Juga

Dalam kesempatan itu, Budi menceritakan kegiatannya bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menjajal kereta feeder dari Stasiun KCJB Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, menuju terminal transportasi perkotaan. Dalam kegiatan itu, kata Budi, Presiden beserta rombongan menempuh perjalanan dari Stasiun Padalarang hingga lokasi angkutan perkotaan dalam waktu kurang dari 50 menit menggunakan kereta feeder.

"Total waktu yang dibutuhkan kurang dari 50 menit. Tadi enak, sempat makan di sana dan kembali lagi di sini sesuai dengan waktu rencana jam 13.00 WIB," katanya.

Kereta feeder berupa lima rangkaian gerbong yang dioperasikan dengan kapasitas satu rangkaian terdiri atas empat kereta dengan kapasitas 200 orang.

Kereta feeder merupakan kereta disel elektrik, untuk pengumpan kereta cepat Jakarta-Bandung yang menghubungkan Stasiun Utama Kereta Cepat di Padalarang dengan stasiun feeder di Kota Cimahi dan Bandung.

"Bapak Presiden memang memiliki visi angkutan masal perkotaan. Angkutan kota itu keharusan. Oleh karena itu, kami diperintahkan untuk meletakkan dasar-dasar angkutan massal kota dan perkotaan ini dengan baik," katanya.

Budi mengatakan ekosistem transportasi publik yang melibatkan KCJB hingga saat ini masih dalam proses pengembangan melalui transfer teknologi dari China.

Budi mengatakan, China telah membuka diri untuk transfer teknologi dalam pengembangan transportasi massal di Indonesia. Budi optimistis kolaborasi Indonesia-China melalui PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) merealisasikan visi angkutan massal perkotaan di Indonesia.

"Terbukti sekarang, sudah ada laboratorium atau showcase yang ada di (Stasiun KCJB) Tegalluar. Di situ dipertunjukkan berbagai kereta api dan ada kelas-kelas ringan yang memberikan pintu masuk teman-teman kita melakukan itu," ujarnya.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement