Selasa 19 Sep 2023 17:44 WIB

IHSG Ditutup Menguat di Tengah Pelemahan Mayoritas Bursa Asia

Pelaku pasar tunggu outlook ekonomi dan arah kebijakan moneter ke depan.

Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (19/9/2023) sore ditutup menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup menguat 44,24 poin atau 0,64 persen ke posisi 6.980,32. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 9,19 poin atau 0,96 persen ke posisi 965,04.

Baca Juga

"Pelaku pasar menantikan petunjuk mengenai outlook ekonomi dan arah kebijakan moneter ke depan," ujar Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan dilansir Antara di Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Para pelaku pasar pada pekan ini wait and see terhadap kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed terkait suku bunga acuannya pada Rabu (20/9/2023) waktu AS, dan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada Kamis (21/9/2023). The Fed dan Bank Indonesia, keduanya diyakini akan mempertahankan suku bunga acuannya pada level saat ini.

Sementara itu, inflasi inti Euro Area turun ke level 5.3 persen year on year (yoy) pada Agustus 2023 dari 5,5 persen (yoy) pada Juli 2023, yang diharapkan berlanjut, sehingga dapat meredam agresivitas ECB dalam menaikkan suku bunga acuan.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat yaitu sektor barang baku sebesar 2,18 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor keuangan yang masing- masing naik sebesar 1,02 persen dan 0,86 persen.

Sedangkan, empat sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor barang konsumen non primer yang turun minus 1,32 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor properti yang turun minus 0,68 persen dan minus 0,42 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu HITS, BBYB, SULI, SOCI dan INDY. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni MSIN, DIVA, TGUK, WIDI dan RELF.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.124.366 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,50 miliar lembar saham senilai Rp10,24 triliun. Sebanyak 278 saham naik, 243 saham menurun, dan 231 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 290,50 poin atau 0,87 persen ke 33.242,60, indeks Hang Seng indeks menguat 66,61 poin atau 0,37 persen ke 17.997, indeks Shanghai melemah 0,97 poin atau 0,03 persen ke 3.124,96, dan indeks Strait Times melemah 22,64 poin atau 0,69 persen ke 3.240,75.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement