Jumat 01 Sep 2023 13:29 WIB

Beras Menyumbang Andil Inflasi Terbesar Agustus 2023

Beras mengalami inflasi sebesar 7,00 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Pedagang menata beras di kiosnya di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023). Pedagang di pasar tersebut menyatakan, dalam satu bulan terakhir harga semua jenis beras mengalami kenaikan mulai dari Rp1.000 hingga Rp2.000.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pedagang menata beras di kiosnya di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023). Pedagang di pasar tersebut menyatakan, dalam satu bulan terakhir harga semua jenis beras mengalami kenaikan mulai dari Rp1.000 hingga Rp2.000.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, beras merupakan komoditas yang menyumbang andil inflasi terbesar pada Agustus 2023. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, meskipun secara umum terjadi deflasi di tingkat nasional pada Agustus 2023, beras tetap mengalami inflasi.

"Setelah sempat  tinggi pada Februari dan melandai pada Mei, Juni, dan Juli, pada Agustus ini inflasi beras kembali mengalami peningkatan," kata Pudji dalam konferensi pers, Jumat (1/9/2023).

Pudji menjelaskan, pada Agustus 2023, beras memberikan andil inflasi terbesar, yaitu 0,05 persen secara bulanan. Secara akumulatif hingga Agustus 2023, beras mengalami inflasi sebesar 7,00 persen. Dia menuturkan, harga beras eceran pada Agustus 2023 meningkat secara bulanan dan secara tahunan.

"Harga beras eceran meningkat sebesar 1,43 persen secara bulanan dan naik 13,76 persen secara tahunan," ujar Pudji.

Pudji mengungkapkan, selama delapan bulan terakhir atau year to date beras mengalami inflasi 7,99 persen. Menurut dia, dari 90 kota yang dipantau, terdapat 86 kota mengalami inflasi berat selama delapan bulan terakhir.

Dia menambahkan, harga gabah di tingkat petani pada Agustus 2023 secara bulanan maupun tahunan untuk gabah kering  panen meningkat sebesar 3,62 persen secara bulanan. Lalu secara tahunan, harga gabah kering panen meningkat 11,88 persen.

Sementara gabah kering giling juga terpantau meningkat 5,82 persen secara bulanan dan sebesar 23,03 secara tahunan. "Kemudian harga beras di penggilingan pada Agustus 2023 meningkat sebesar 2,59 persen secara bulanan dan 20,27 persen secara tahunan," ujar Pudji.

BPS juga mencatat, harga beras grosir pada Agustus 2023 meningkat sebesar 1,02 persen secara bulanan. Sementara secara tahunan juga meningkat 16,24 persen.

Pada Agustus 2023, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp 11.754 per kilogram atau naik sebesar 1,88 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan, beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp 11.475 per kilogram atau naik sebesar 3,19 persen.

"Rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp 10.525 per kilogram atau naik sebesar 2,16 persen," kata Pudji.  

Dibandingkan dengan Agustus 2022, Pudji mengungkapkan rata-rata harga beras di penggilingan pada Agustus 2023 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik sebesar 18,72 persen, 22,62 persen, dan 16,05 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement