Jumat 18 Jul 2025 11:49 WIB

Pemerintah Salurkan 1,5 Juta Ton Beras, Mentan Yakin Harga Segera Turun

Operasi pasar besar-besaran jadi strategi tekan harga beras di tengah stok melimpah.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Gita Amanda
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa para pemangku kepentingan pangan saat ini tengah melakukan operasi pasar besar-besaran. (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa para pemangku kepentingan pangan saat ini tengah melakukan operasi pasar besar-besaran. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan para pemangku kepentingan pangan saat ini tengah melakukan operasi pasar besar-besaran. Penyaluran bantuan pangan beras dan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras dilakukan secara bersamaan.

Pemerintah merespons dinamika harga di lapangan. Di sejumlah wilayah terjadi kenaikan harga beras. Melalui pendistribusian bantuan pangan (banpang) dan beras SPHP, diharapkan harga bisa kembali normal, bahkan di bawah harga eceran tertinggi (HET).

Baca Juga

“Baru saja kami berkoordinasi dengan Menteri BUMN. Pak Menteri, hari ini kita lakukan operasi pasar besar-besaran. Ini untuk mengantisipasi agar harga beras turun dan tidak naik saat stok melimpah,” ujar Amran saat ditemui di Kantor Pos Fatmawati, Jakarta, Jumat (18/7/2025).

Ia menerangkan, merujuk hasil rapat koordinasi terbatas (rakortas), terdapat dua skema penyaluran. Pertama, sebanyak 360 ribu ton beras bantuan disalurkan. Kedua, program SPHP beras mendistribusikan sebanyak 1,3 juta ton.

Amran menyebut total lebih dari 1,5 juta ton beras telah didistribusikan secara serentak. Ia optimistis target penurunan harga dapat terealisasi. Produsen beras pun mulai merespons positif kebijakan ini.

“Total 1,5 juta ton didistribusikan di seluruh Indonesia secara serempak. Kami yakin dalam 1–2 minggu ke depan harga akan turun. Bahkan sudah ada perusahaan besar yang menyurati distributornya untuk menurunkan harga Rp 1.000 per kemasan,” ujar Mentan.

Ketika diminta menyebut nama produsen tersebut, Amran menyerahkan kepada awak media untuk mencari tahu lebih lanjut. Ia menegaskan semangat untuk menurunkan harga beras saat produksi meningkat harus digaungkan secara nasional. Ia juga memastikan pengawasan terhadap penyaluran diperketat untuk mencegah celah kecurangan.

Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) menugaskan Perum Bulog untuk mendistribusikan beras SPHP dalam enam bulan ke depan. Target penyaluran stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ditetapkan sebanyak 1.318.826.629 kilogram. Penugasan ini tertuang dalam surat Kepala NFA Nomor 173/TS.02.02/K/7/2025 tertanggal 8 Juli 2025. Penyaluran juga melibatkan BUMN pangan lainnya.

Bulog turut mendistribusikan beras SPHP melalui jaringan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Dalam lampiran surat penugasan tersebut, terdapat Petunjuk Teknis (Juknis) terbaru yang menambahkan KDMP sebagai mitra resmi penyalur demi memastikan akurasi distribusi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement