Kamis 27 Jul 2023 18:05 WIB

ID Food Luncurkan Marketplace Pangan

Aplikasi market.idfood.co.id disiapkan sebagai marketplace pangan B2B.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Pekerja memikul karung berisi beras (ilustrasi). Aplikasi market.idfood.co.id disiapkan sebagai marketplace pangan B2B untuk menyediakan berbagai kebutuhan pangan seperti minyak goreng, beras, daging.
Foto: Antara/Yudi
Pekerja memikul karung berisi beras (ilustrasi). Aplikasi market.idfood.co.id disiapkan sebagai marketplace pangan B2B untuk menyediakan berbagai kebutuhan pangan seperti minyak goreng, beras, daging.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding BUMN Pangan ID Food menggencarkan transformasi digital perusahaan melalui penguatan sistem dan sumber daya teknologi informasi (TI) di berbagai lini. Pada Kamis (27/7/2023), ID Food meluncurkan tiga aplikasi, salah satunya marketplace pangan B2B market.idfood.co.id.

Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan mengatakan, penguatan digitalisasi dilakukan untuk meningkatkan daya saing sekaligus meningkatkan kontribusi perusahaan terhadap penguatan sektor pangan nasional. Dia menekankan, salah satu fokus utama yang terus diperkuat di lingkup holding BUMN Pangan adalah soal IT dan digitalisasi. 

Baca Juga

Menurut Frans, ID Food sebagai BUMN yang ditugaskan mendukung ketahanan pangan nasional saat ini banyak melakukan improvisasi, terutama menjadikan transformasi digital sebagai budaya. “Kami  meluncurkan tiga aplikasi baru, yaitu Ficilia atau Financial Consolidation Aps, Arlita yang merupakan aplikasi logistik pangan terintegrasi, dan Digital Touch Point (DTP) market.idfood.co.id atau marketplace pangan B2B,” ujar Frans dalam rangkaian acara Rapat Koordinasi TI ID Food 2023 di Malang, Kamis, (27/7/2023).

Frans berharap semua entitas holding BUMN pangan memberikan perhatian dan komitmen terhadap berbagai aplikasi yang telah dirancang. “Tentunya yang dikatakan digitalisasi harus bisa mempermudah proses bisnis ditempat kita masing-masing, bukan sebaliknya membuat proses bisnis menjadi lebih sulit," kata Frans.

Frans meyakini, digitalisasi yang kini terus digenjot membuat integritas data di lingkup holding BUMN pangan menjadi lebih tersistematis dan bisa dipertanggung jawabkan. Pergerakan data bisa lebih cepat dan tepat. Hal ini juga diharapkan dapat mempercepat sinergi bisnis pangan data antara holding dengan anak perusahaan dan stakeholder lainnya.

Frans menambahkan di era disrupsi saat ini, digitalisasi harus dilihat bukan lagi menjadi sebuah pilihan tetapi lebih kepada kebutuhan. Dia mengatakan, hampir semua perusahaan yang bisa bertransformasi, diawali dengan transformasi digital yang sukses di perusahaan masing-masing. 

"Saat ini kita sudah on the right track. Karena itu kita percaya dengan perbaikan-perbaikan yang sudah kita lakukan, kita percaya di akhir tahun kita dapat mencapai target yang sudah kita tetapkan bersama,” ucap Frans. 

Direktur Supply Chain Management (SCM) dan IT ID Food Bernadetta Raras Indah Rosari dalam paparannya menjelaskan keunggulan sejumlah aplikasi yang diluncurkan. Dia menjelaskan, aplikasi market.idfood.co.id disiapkan sebagai marketplace pangan B2B untuk menyediakan berbagai kebutuhan pangan seperti minyak goreng, beras, daging, olahan ikan serta produk pangan lainnya yang dapat diakses dengan mudah oleh publik.

Aplikasi ini juga menyediakan metode pembayarannya lengkap baik melalui virtual, tempo dan anggaran dan pengiriman kurir pribadi dengan biaya yang tidak memberatkan dan tidak memperhitungkan berat.

Aplikasi selanjutnya, yaitu Arlita, merupakan aplikasi yang salah satu fiturnya dapat menyediakan harga logistik dan pergudangan yang lebih kompetitif baik yang disediakan oleh member ID Food sendiri maupun dari pihak ketiga yang dapat disesuaikan dengan anggaran dari masing-masing perusahaan. Hal ini diharapkan membuka pintu untuk efisiensi dan penghematan yang signifikan. 

Arlita juga berfungsi sebagai platform kolaboratif sehingga member ID Food dapat berkomunikasi untuk mendiskusikan kebutuhan mereka dan memperoleh saran yang sesuai. “Melalui Arlita, ID Food Group juga dapat membuktikan bahwa dengan inovasi dan pendekatan yang cerdas, hubungan antara holding dan anak perusahaan dapat berkembang secara sinergis dan memberikan keuntungan bersama bagi seluruh ekosistem logistik dan pergudangan ID Food Group,” ujar Indah. 

Kemudian, aplikasi Ficilia menjadi perangkat lunak canggih yang dirancang untuk menggabungkan dan menyusun laporan keuangan dari berbagai anak perusahaan. Salah satu fitur yang paling menonjol dari aplikasi ini adalah fitur eliminasi yang dapat dilakukan secara otomatis. 

Fitur ini memainkan peran kunci dalam memastikan laporan keuangan akhir benar-benar mencerminkan posisi keuangan perusahaan secara keselurahan, tanpa adanya duplikasi dan kesalahan. Indah mengatakan, dengan berbagai fitur Ficilia, manajemen lebih mampu mengambil keputusan strategis yang tepat berdasarkan informasi keuangan yang lebih akurat dan dan terpercaya. Perusahaan pun dapat lebih efektif dan efisien dalam menjalankan operasionalnya serta dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan perubahan pasar dan peluang baru yang muncul.

“Semoga peluncuran ketiga aplikasi yang bersamaan dengan pelaksanaan rakor TI Holding BUMN Pangan ini akan memudahkan proses bisnis di perusahaan dan memudahkan hubungan kerja antara holding dan anak perusahaan sehingga pada akhirnya membantu holding untuk mencapai target yang telah ditetapkan,” kata Indah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement