Jumat 21 Jul 2023 10:49 WIB

Tesla Percaya Banget Dukungan Pemerintah Malaysia, Tawaran Indonesia Pun Diabaikan

Fokus Tesla di Malaysia pengembangan industri EV regional.

Kendaraan berjejer di pabrik Tesla di Shanghai, Cina beberapa waktu lalu. Tesla meresmikan oprasinya di Malaysia, Kamis (20/7/2023).
Foto: Reuters
Kendaraan berjejer di pabrik Tesla di Shanghai, Cina beberapa waktu lalu. Tesla meresmikan oprasinya di Malaysia, Kamis (20/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Tesla secara resmi meluncurkan operasinya di Malaysia pada Kamis (20/7/2023). Tesla bergabung dengan produsen mobil listrik (EV) lain yang berkomitmen menanamkan modalnya di Malaysia meski Indonesia dan Thailand juga berlomba-lomba menarik investasi pembuat mobil listrik. Tapi, Indonesia tak menjadi pilihan Tesla.

Otoritas Pengembangan Investasi Malaysia (MIDA) telah menyetujui 58 proyek investasi EV dengan total 26,2 miliar ringgit (5,8 miliar dolar AS) dari 2018 hingga Maret 2023, meliputi perakitan kendaraan, pembuatan suku cadang, dan komponen pengisian daya. Negara ini memiliki hampir 1.000 stasiun pengisian dan berencana untuk membangun 10.000 di seluruh negeri pada tahun 2025.

Baca Juga

Isabel Fan, direktur regional Tesla, mengatakan bahwa fokus perusahaan adalah agar Malaysia menjadi bagian dari pengembangan industri EV regional. Ia menambahkan bahwa salah satu alasan utama Tesla memilih negara tersebut untuk ekspansi adalah karena dukungan pemerintah saat ini dalam kebijakan berwawasan ke depan untuk sektor ini.

Fan menggembar-gemborkan kemampuan Tesla dalam pengisian super cepat dan mengatakan perusahaan melihat Malaysia siap untuk menambah infrastrukturnya yang sedang berkembang di Asia Pasifik di mana sudah memiliki sekitar 2.000 fasilitas semacam itu. "Malaysia akan sangat [bagian] dari perkembangan ini," katanya. Perusahaan meluncurkan stasiun pengisian super cepat dalam ruangan di pusat perbelanjaan lokal.

 

sumber : Nikkei Asia
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement