Selasa 13 Jun 2023 08:49 WIB

IHSG Berpotensi Lanjutkan Kenaikan, Analis Jagokan Tiga Saham Ini

IHSG hari ini diprediksi bergerak variatif.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023). Usai cuti bersama Lebaran 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (26/4) dibuka menguat 60 poin (0,88 persen) ke 6.877.
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023). Usai cuti bersama Lebaran 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (26/4) dibuka menguat 60 poin (0,88 persen) ke 6.877.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Selasa (13/6/2023). Kemarin, IHSG berhasil ditutup naik ke level 6.722,37 atau menguat 0,42 persen. 

"IHSG hari ini diprediksi bergerak variatif dalam rentang 6.664–6.750," kata Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih.

Survey konsumen Bank Indonesia mencatatkan Indeks Keyakinan konsumen (IKK) pada Mei 2023 naik menjadi 128,3 dari 126,1 pada April 2023. Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) pada Mei 2023 masing-masing tercatat 118,9 dan 137,8, lebih tinggi dari bulan sebelumnya di level 116,6 dan 135,5. 

"Menguatnya optimisme konsumen didorong oleh peningkatan keyakinan masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat ini ataupun kondisi ekonomi di masa yang akan datang," kata Ratih.

Dari mancanegara, Producer Price Index (PPI) Jepang naik 5,1 persen yoy pada Mei 2023, melambat lima bulan berturut-turut ke level terendah sejak Juli 2021 di tengah berkurangnya tekanan inflasi global. Angka Mei 2023 juga mengikuti kenaikan 5,9 persen yang direvisi pada April 2023 dan berada di bawah ekspektasi untuk pertumbuhan 5,5 persen. 

Penurunan biaya produksi terjadi pada produk tekstil, produk plastik, besi & baja, peralatan transportasi dan produk kayu. Secara bulanan, harga produsen turun 0,7 persen pada Mei 2023, berubah negatif untuk pertama kalinya sejak Februari 2023. 

Ratih merekomendasikan sejumlah saham yang bisa dipertimbangkn oleh investor pada hari ini.

 

1. TBIG

Buy : 2.170

TP  : 2.240

Stop loss: <2.100

TBIG bullish di atas MA-20 dan MA-100, membentuk pola bullish piercing berpotensi lanjutkan penguatan. MACD bar histogram positif dan MACD line diatas centerline.

TBIG menganggarkan belanja modal (capex) di 2023 sebesar Rp 3 triliun yang dialokasikan untuk menambah jumlah menara dan jaringan fiber optic. Dana capex yang telah digunakan per Maret 2023 sebesar Rp 750 miliar untuk membangun 165 menara, 143 kolokasi, serta jaringan fiber optic. Tenancy ratio TBIG mencapai 1,87 per Maret 2023.

 

2. CPIN

Buy : 5.100

TP  : 5.250

Stop loss: <4.980

CPIN bullish atas MA-5 dan MA-20 berpotensi bullish continuation, stochastic oscillator bergerak naik dan MACD bar histogram melemah terbatas.

CPIN menargetkan pertumbuhan pendapatan di 2023 sebesar lima persen, di tengah harga bahan baku yang relatif tidak stabil dan cenderung tinggi. Optimisme tersebut ditopang oleh konsumsi domestik yang kuat. IKK pada Mei 2023 tercatat di level 128,3 atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 126,1.

 

3. MAPI

Buy : 1.885

TP  :1.940

Stop loss: <1.830

MAPI strong bullish di atas MA-5, MA-20, dan MA-100. MACD bar histogram positif dan MACD line di atas garis centerline.

Konsumsi atas barang non primer berpotensi tetap kuat di tengah inflasi yang terkendali. Pada Mei 2023 inflasi tahunan tercatat di level empat persen, turun dari bulan sebelumnya yang di level 4,33 persen. Sementara itu, kinerja MAPI pada Kuartal I 2023 membukukan pendapatan bersih yang naik 32,5 persen yoy menjadi Rp 7,5 triliun. 

Gross Profit Margin (GPM) tercatat 44,3 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022 sebesar 42,9 persen. Core profit yang tidak termasuk hasil divestasi Burger King senilai Rp 309 miliar tercatat naik 46,7 persen menjadi Rp 496 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement