Rabu 07 Jun 2023 12:28 WIB

Menteri PUPR: Hidrologi Kunci Utama untuk Antisipasi Bencana

Menurut PUPR, bencana hidrologi tidak hanya banjir, tetapi juga kekeringan.

Foto udara kendaraan melewati Jalan Lirik yang terendam banjir di Kota Baru, Jambi, Selasa (23/5/2023). PUPR menyebutkan ilmu hidrologi merupakan kunci mitigasi bencana hidrometeorologi.
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Foto udara kendaraan melewati Jalan Lirik yang terendam banjir di Kota Baru, Jambi, Selasa (23/5/2023). PUPR menyebutkan ilmu hidrologi merupakan kunci mitigasi bencana hidrometeorologi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan ilmu hidrologi merupakan kunci utama dalam memitigasi dan mengantisipasi bencana hidrometeorologi di Indonesia. Menurut dia, bencana hidrologi tidak hanya banjir, tetapi juga kekeringan.

"Dengan inovasi terapan ilmu hidrologi tentunya sangat menentukan keberhasilan dalam pengelolaan SDA secara keseluruhan. Menurut saya, hidrologi sangat menentukan di dalam kehidupan kita, hidrologi adalah basic science," ujar Basuki dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (7/6/2023).

Baca Juga

Dia menambahkan, ilmu hidrologi adalah kunci fundamental yang sangat diperlukan untuk memecahkan permasalahan sumber daya air (SDA) yang terjadi dalam hal prediksi dan estimasi sehingga dapat meminimalkan kerugian yang diakibatkan oleh bencana hidrometeorologi.

Basuki juga berharap ilmu hidrologi dan hidrologi terapan memegang peranan yang sangat penting untuk dipertimbangkan dalam mencari permasalahan dan mendapatkan solusi serta inovasi dalam mengatasi permasalahan sumber daya air (SDA).

Kementerian PUPR terus mendorong keterlibatan akademisi dan para ahli, khususnya yang tergabung dalam Masyarakat Hidrologi Indonesia (MHI) untuk memanfaatkan inovasi dan teknologi dalam memitigasi dan mengantisipasi bencana hidrometeorologi.

Peran organisasi profesi sangat dibutuhkan dalam mendukung keberlangsungan profesionalisme bidang keairan Indonesia ke depan.

Basuki menyampaikan apresiasi kepada Masyarakat Hidrologi Indonesia yang sampai saat ini masih semangat melestarikan ilmu hidrologi. Ilmu hidrologi juga merupakan kunci dalam mengelola sumber daya air yang lebih efektif dan berkelanjutan baik skala lokal maupun regional dan bahkan dunia.

Sementara itu, Ketua Umum MHI yang juga Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Yudha Mediawan mengatakan, MHI adalah organisasi profesi yang dibentuk pada 7 Mei 1998 dengan tujuan meningkatkan mutu keahlian dan tanggungjawab para ahli Hidrologi Indonesia.

"MHI berkewajiban membangun kerja sama ilmiah dengan para ahli hidrologi, melalui seminar ilmiah untuk mengembangkan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta ilmu hidrologi dalam penyelesaian berbagai masalah keairan," kata Yudha Mediawan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement