REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai bentuk komitmen dan peran aktif dalam mewujudkan kesehatan global, Indonesia melalui Indonesian AID (Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional/LDKPI) memberikan bantuan dukungan vaksinasi untuk penduduk Nigeria. Bantuan yang dikirimkan sebanyak 1,5 juta dosis vaksin pentavalen senilai total Rp 30,3 miliar.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bantuan dikirimkan dalam dua tahap, pertama sebanyak 730 ribu dosis vaksin, dan sisanya akan dikirimkan di tahap berikutnya. Bantuan vaksin sangat dibutuhkan masyarakat Nigeria yang selama ini mengalami kesulitan dalam mendapatkan vaksin untuk kebutuhan dalam negerinya.
“LDKPI merupakan salah satu tools bagi diplomasi Indonesia untuk mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara yang secara aktif ikut menjaga perdamaian dan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (29/5/2023).
Menurutnya pengiriman vaksin ke Nigeria merupakan langkah awal dari berbagai program melalui LDKPI dari hasil kelolaan endowment fund yang telah dialokasikan sebesar 8 triliun untuk mendukung diplomasi, khususnya soft diplomacy yang dilakukan Kementerian Luar Negeri maupun instansi terkait.
Dukungan dalam bentuk vaksin produk PT Bio Farma ini juga tidak terlepas dari upaya Indonesian AID dalam mendorong perluasan pasar produk-produk kesehatan produksi dalam negeri dan mendukung PT Bio Farma untuk mendirikan HUB di kawasan Afrika. Selain mempererat hubungan dan kerja sama bilateral, dukungan ini diharapkan juga dapat memajukan perekonomian nasional dengan mendorong perdagangan, membuka perluasan pasar, dan peluang investasi di Nigeria.