Kamis 27 Apr 2023 22:28 WIB

Dirut BRI: Likuiditas Bank Masih Memadai untuk Pertumbuhan Bisnis

CAR Bank BRI berada di posisi sebesar 17,5 persen

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Bank BRI) Sunarso mengatakan, likuiditas perbankan masih berada dalam level yang memadai untuk mendukung pertumbuhan bisnis bank ke depan.
Foto: istimewa
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Bank BRI) Sunarso mengatakan, likuiditas perbankan masih berada dalam level yang memadai untuk mendukung pertumbuhan bisnis bank ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Bank BRI) Sunarso mengatakan, likuiditas perbankan masih berada dalam level yang memadai untuk mendukung pertumbuhan bisnis bank ke depan.

"BRI mampu menjaga rasio keuangan pada level yang baik. Contohnya adalah Loan to Deposit Ratio (LDR) bank berada di level 84,94 persen," kata Sunarso dalam konferensi pers yang dipantau secara virtual di Jakarta, Kamis (27/4/2023).

Baca Juga

Di sisi lain, Sunarso menyatakan BRI juga mampu menjaga kondisi permodalan yang kuat, yang tercermin pada capaian rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang berada di level 24,98 persen.

CAR Bank BRI berada di atas ketentuan minimum regulator sebesar 17,5 persen setelah memperhitungkan implementasi Basel 3 dan risk appetite perusahaan sebesar 19 persen.

Dengan rasio kecukupan modal tersebut, Sunarso optimistis BRI mampu mengantisipasi seluruh risiko utama yang mungkin terjadi dalam pengelolaan bank, baik risiko pasar, kredit, maupun operasional.

Selain itu, ia juga yakin rasio kecukupan modal perseroan mampu mendukung pertumbuhan bisnis ke depan secara berkesinambungan untuk jangka panjang.

"Ini yang saya katakan BRI, dengan segala macam faktor pendukungnya, sangat siap untuk tumbuh secara berkelanjutan, baik dari sisi likuiditas maupun permodalan," ujar Sunarso.

Dirut BRI juga memaparkan capaian BRI dalam melakukan efisiensi pada kuartal I-2023. Capaian tersebut terlihat pada rasio Biaya Operasi Pendapatan Operasi (BOPO), Cost Efficiency Ratio (CER), dan Cost to Income Ratio (CER) yang membaik dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya.

BRI mencatat BOPO mengalami penurunan menjadi 64,47 persen pada akhir Maret 2023 dari yang sebelumnya sebesar 68,26 persen pada Maret 2022. Sementara itu, CER juga membaik dari yang sebelumnya sebesar 45,68 persen pada akhir kuartal I-2022 menjadi 42,69 persen pada akhir kuartal I 2023.

CIR turun dari 42,23 persen pada Maret 2022 menjadi 41,83 persen pada Maret 2023. Kinerja tersebut menunjukkan CIR BRI bergerak ke arah yang lebih efisien.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement