Kamis 27 Apr 2023 20:57 WIB

Bos BCA Optimistis Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen Tahun Ini

Presdir BCA memproyeksi BI akan naikkan suku bunga lagi.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Lida Puspaningtyas
Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja.
Foto: Republika/Prayogi
Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja optimistis pertumbuhan kredit perseroan akan mencapai 10 sampai 12 persen pada tahun ini. Ia menyebutkan, ada beberapa sektor potensial yang dapat mendorong penyaluran kredit.

"Dilihat dari sektor industri, masih banyak yang mengajukan, seperti perkebunan dan telekomunikasi," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (27/4/2023).

Baca Juga

Ia menjelaskan, pada sektor telekomunikasi, Indonesia masih membutuhkan pembangunan tower agar digitalisasi merata di seluruh daerah. Saat ini, kata dia, Indonesia baru memiliki sekitar 100 ribu hingga 120 ribu tower. Sementara di negara lain seperti Cina, sudah mempunyai 100 ribu lebih tower.

"Kalau tower semakin banyak semakin meluas, komunikasi digital lebih lancar. Sampai ke pelosok pedalaman bisa terbantu, akan saling menolong dan efisiensi," tuturnya.

Berikutnya yakni sektor jasa keuangan. Jahja menyebutkan, menjelang Lebaran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) meningkat.

Ia menjelaskan, sektor properti pun masih menjanjikan. Survei LPEM Universitas Indonesia (UI) menunjukkan, ada puluhan industri yang ikut tumbuh karena properti, sehingga membangun satu rumah saja sudah sangat penting bagi makroekonomi.

Hal itu, kata dia, menjadi alasan BCA antusias mendorong KPR. "Karena sangat menjanjikan. Kalau bunga turun atau rendah, permintaan cukup pesat," jelas Jahja.

Dirinya menuturkan, ke depannya cukup banyak sektor yang bisa digarap. Perusahaan akan melihat perkembangan berikutnya. BCA, sambung dia, juga relatif tidak menaikkan bunga kredit, kecuali bagi beberapa nasabah korporasi.

“Kita yakin dengan mempertahankan suku bunga, dan kita lihat Amerika Serikat tendensinya berat untuk menaikkan suku bunga acuan lagi, dan Bank Indonesia kemungkinan hanya akan naikkan sedikit, jadi kita harap NPL dan LAR (loan at risk) juga bisa akan turun terus,” jelas Jahja.

Adapun pada kuartal I 2023, BCA tercatat menyalurkan kredit senilai Rp 713,8 triliun sepanjang kuartal I 2023. Angka tumbuh 12 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement