Kamis 13 Apr 2023 11:18 WIB

Jaga Rasio Dividen, Kalbe Farma Targetkan Penjualan Tumbuh 15 Persen

Perseroan juga mempertahankan anggaran belanja modal sebesar Rp 1 triliun.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ahmad Fikri Noor
Warga melakukan konsultasi kesehatan di stan Promaag yang merupakan produk PT Kalbe Farma Tbk saat acara Gerakan 1 juta Kebaikan Tanpa Dramaag di Jakarta, Rabu (5/4/2023). PT Kalbe Farma Tbk optimistis dapat membukukan kinerja positif sepanjang 2023. Perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan bersih tahun 2023 sekitar 13 persen hingga 15 persen.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga melakukan konsultasi kesehatan di stan Promaag yang merupakan produk PT Kalbe Farma Tbk saat acara Gerakan 1 juta Kebaikan Tanpa Dramaag di Jakarta, Rabu (5/4/2023). PT Kalbe Farma Tbk optimistis dapat membukukan kinerja positif sepanjang 2023. Perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan bersih tahun 2023 sekitar 13 persen hingga 15 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kalbe Farma Tbk optimistis dapat membukukan kinerja positif sepanjang 2023. Perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan bersih tahun 2023 sekitar 13 persen hingga 15 persen dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih per saham juga serupa.

"Optimisme tersebut seiring dengan kondisi ekonomi yang mulai kembali pulih, meningkatnya mobilitas masyarakat, serta transisi Covid-19 ke arah endemi," kata Chief Financial Officer Kalbe Farma, Bernadus Karmin Winata dalam keterangannya, Rabu (12/4/2023).

Baca Juga

Walaupun menghadapi ketidakpastian yang meningkat karena krisis finansial dan geopolitik global, perseroan berupaya menjaga ketersediaan produk dan meminimalkan dampak kenaikan harga bahan baku dengan melakukan strategi pengelolaan harga dan portofolio.

Perseroan juga mempertahankan anggaran belanja modal sebesar Rp 1 triliun yang akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi. Perseroan juga mempertahankan rasio pembagian dividen sebesar 45 persen hingga 55 persen dengan memperhatikan ketersediaan dana dan kebutuhan pendanaan internal.

Sebagai informasi, pada tahun lalu perseroan membukukan penjualan bersih mencapai Rp 28,93 triliun meningkat 10,2 persen dibandingkan 2021. Sementara itu, laba bersih mencapai Rp 3,38 triliun di tahun 2022, naik 6,2 persen dibandingkan Rp 3,18 triliun di tahun 2021.

Dari segi pertumbuhan dan kontribusi per divisi, pada 2022 Divisi Produk Kesehatan meraih peningkatan penjualan sebesar 14,6 persen dibandingkan 2021 menjadi Rp 4,15 triliun. Angka tersebut berkontribusi sebesar 14,4 persen terhadap total penjualan bersih Perseroan di tahun 2022.

Divisi Distribusi dan Logistik meraih peningkatan penjualan bersih sebesar 10,8 persen menjadi Rp 10,80 triliun, dari Rp 9,75 triliun di tahun 2021. Penjualan tersebut menyumbang 37,3 persen terhadap total penjualan bersih Perseroan.

Divisi Nutrisi membukukan penjualan bersih sebesar Rp 7,83 triliun di tahun 2022, mengalami pertumbuhan sebesar 9,3 persen daripencapaian di tahun sebelumnya. Angka tersebut menyumbang 27,1 persen dari total penjualan bersih Kalbe di tahun 2022. 

Divisi Obat Resep Perseroan membukukan peningkatan penjualan sebesar 7,5 persen menjadi Rp 6,15 triliun dari Rp 5,72 triliun di tahun 2021. Penjualan tersebut menyumbang 21,3 persen dari total penjualan bersih Perseroan.

Perseroan terus menjaga efisiensi kegiatan operasional untuk mempertahankan rasio profitabilitas. Laba usaha meningkat 5,2 persen menjadi Rp 4,23 triliun di tahun 2022, dengan rasio laba usaha terhadap penjualan sebesar 14,6 persen. 

Laba sebelum pajak penghasilan pada tahun 2022 adalah sebesar Rp 4,46 triliun atau bertumbuh sebesar 7,6 persen dengan margin laba sebelum pajak penghasilan mencapai 15,4 persen. Laba per saham mencapai Rp 72,71 di tahun 2022, naik 7,1 persen dibandingkan Rp 67,92 di tahun sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement