Rabu 15 Mar 2023 09:52 WIB

Airlangga: Pemilu akan Berkontribusi 1,3 Persen ke PDB

Airlangga berharap, pemilu yang aman dapat meningkatkan kepercayaan investor.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Airlangga menyebutkan, tahapan pemilihan umum atau pemilu pada 2024 akan berkontribusi sebesar 0,6 persen hingga 1,3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Foto: ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Airlangga menyebutkan, tahapan pemilihan umum atau pemilu pada 2024 akan berkontribusi sebesar 0,6 persen hingga 1,3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, tahapan pemilihan umum atau pemilu pada 2024 akan berkontribusi sebesar 0,6 persen hingga 1,3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Ia berharap, pemilu yang aman dapat meningkatkan kepercayaan investor. 

"Karena ini membuktikan stabilitas politik yang terjaga. Juga berbagai faktor kunci mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Airlangga secara virtual dalam Rapat Kerja Teknis Fungsi Reskrim Polri 2023, Selasa (14/3/2023).

Baca Juga

Airlangga optimistis, pertumbuhan ekonomi 2023 mencapai 5,3 persen. Lalu meningkat 5,4 persen pada 2024.

Optimisme itu, kata dia, dengan memperhatikan tantangan dan arah kebijakan yang disiapkan. Ini implementasi dari transformasi ekonomi, antara lain Perpu cipta kerja, hilirisasi sumber daya alam, devisa hasil ekspor, dan kita juga mengalami bonus demografi dan juga kelanjutan dari Proyek Strategis Nasional termasuk IKN (Ibu Kota Nusantara) dan Kawasan Ekonomi Khusus.

Ia menjelaskan, guna memitigasi transmisi dari kenaikan harga komoditas global, pemerintah melakukan berbagai usaha ekstra pengendalian inflasi melalui forum Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) atau Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) termasuk Polri. Dalam pengendalian inflasi nasional, kata dia, pemerintah melihat beberapa hal perlu diperhatikan, terutama peran penting Polri dalam menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi, serta komunikasi efektif.

Lalu demi menjaga daya beli masyarakat, pemerintah menyiapkan anggaran perlindungan sosial (perlinsos) 2023 sebesar Rp 476 triliun. Arah kebijakan perlinsos difokuskan pada perbaikan data dan penargetan program perlinsos melalui Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), penguatan graduasi kemiskinan, pengentasan kemiskinan ekstrem, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Pemerintah melanjutkan program bantuan sosial, antara lain tiga bulan ke depan pemerintah akan membagikan 10 liter beras untuk 21,6 juta penduduk melalui Perum Bulog. Berikutnya bantuan dalam bentuk daging ayam dan telur yang akan segera diumumkan tiga bulan ke depan dan ini melalui ID Food," kata dia.

Airlangga turut mengatakan, dalam pengentasan kemiskinan, berbagai program pemerintah masih berjalan, seperti Program Keluarga Harapan, program bantuan sembako, Kartu Prakerja, program Indonesia Pintar, bantuan iuran PBI JKN, dan subsidi listrik. Kemudian terkait keberlanjutan reformasi struktural, pemerintah terus mendorong implementasi Perpu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja. 

Hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA) juga akan dilanjutkan dengan pelarangan ekspor bijih mineral lainnya. Terutama pada bijih timah, tembaga, dan bauksit.

Kini, pemerintah mempersiapkan perubahan kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) berupa revisi PP Nomor Tahun 2019. Lalu untuk peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), salah satunya melalui Program Kartu Prakerja.

Pada 2023, pemerintah telah siap menjalankan Program Kartu Prakerja dengan skema normal yang lebih fokus pada peningkatan kemampuan. Baik melalui pelatihan luring, daring, maupun bauran.

Terkait Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023, Airlangga mengatakan dukungan dari berbagai pihak termasuk Polri dibutuhkan. Tujuannya menciptakan situasi kemanan yang kondusif pada rangkaian Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement