Selasa 14 Mar 2023 10:57 WIB

Runtuhnya Silicon Valley Bank Berdampak ke Startup dan Keuangan di Cina

Kondisi SVB sekarang memicu kekhawatiran di kalangan pemodal ventura.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
 Seorang petugas berdiri di pintu masuk ke lokasi cabang Silicon Valley Bank, Senin (13/3/2023), saat nasabaht berbaris di luar bank, di Wellesley, Mass.
Foto:

Memiliki rekening bank dengan SVB memungkinkan perusahaan rintisan yang berbasis di Cina untuk memanfaatkan dana dari investor yang berbasis di AS, dengan meninjau langsung penawaran umum di AS. Terlebih, dalam dua tahun terakhir, pemerintah Cina memperketat aturan IPO di luar negeri bagi perusahaan teknologi.

Hingga kini, belum diketahui secara pasti berapa banyak perusahaan startup di Cina yang memiliki akun SVB. Namun, sumber CNBC mencatat banyak startup yang berbasis di Cina dengan pendanaan VC AS cenderung memulai dengan rekening bank di SVB.

Dalam keterangan resminya , perusahaan bioteknologi yang berbasis di Shanghai, Zai Lab mengatakan, pada akhir Desember, sekitar 2,3 persen dari sekitar 1,01 miliar dolar AS dalam bentuk kas dan setara kas disimpan di SVB. Sebagian besar berada di JPMorgan Chase, Citigroup dan Bank of China (Hong Kong).

Perusahaan biotek lain bernama Everest Medicines mengatakan, terdapat kurang dari satu persen kasnya yang disimpan di SVB. Ia pun berharap bisa segera memulihkan sebagian besar simpanannya di bank melalui US Federal Deposit Insurance Corporation.

Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) mengatakan deposan yang diasuransikan dapat mengakses simpanan mereka selambat-lambatnya Senin pagi waktu setempat. Untuk setiap kategori kepemilikan standarnya mencakup hingga 250 ribu dolar AS per deposan, per bank. Namun, hal yang sangat disayangkan. sebagian besar simpanan yang dipegang oleh SVB tidak diasuransikan.

"Deposan yang tidak diasuransikan akan mendapatkan sertifikat penerima untuk saldo mereka," kata FDIC.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement