Jumat 10 Mar 2023 07:20 WIB

Kinerja Penjualan Eceran Diproyeksikan Meningkat pada Februari 2023

Responden memprakirakan tekanan inflasi pada April 2023 akan meningkat.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Pembeli memilih telur ayam ras di agen penjual telur Ngasem, Yogyakarta, Senin (12/12/2022). Penjualan eceran secara tahunan diprakirakan meningkat pada Februari 2023.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pembeli memilih telur ayam ras di agen penjual telur Ngasem, Yogyakarta, Senin (12/12/2022). Penjualan eceran secara tahunan diprakirakan meningkat pada Februari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia melaporkan hasil survei penjualan eceran Februari 2023. Direktur Departemen Komunikasi BI Fasjar Majardi mengatakan kinerja penjualan eceran secara tahunan diprakirakan meningkat pada Februari 2023.

“Hal tersebut tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Februari 2023 sebesar 205,2, atau tumbuh 2,6 persen secara tahunan,” kata Fadjar dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (9/3/2023).

Baca Juga

Dia menuturkan, angka tersebut lebih baik dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang berada pada fase kontraksi. Menurutnya, kinerja penjualan eceran yang positif tersebut didorong oleh pertumbuhan kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta subkelompok sandang yang tercatat meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya.

Secara bulanan, lanjut Fadjar, penjualan eceran diprakirakan menunjukkan perbaikan meski masih berada pada fase kontraksi sebesar 1,4 persen. Perbaikan penjualan eceran terutama terjadi pada kelompok peralata informasi dan komunikasi, serta subkelompok sandang sejalan dengan strategi promosi yang dilakukan pedagang ritel sehingga mendorong permintaan masyarakat.

Pada periode Januari 2023, IPR tercatat sebesar 208,2 atau secara tahunan terkontraksi sebesar 0,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Kontraksi lebih dalam tertahan oleh pertumbuhan kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta subkelompok sandang yang tetap tumbuh positif,” jelas Fadjar.

Dia menambahkan, secara bulanan, penjualan eceran juga mencatat kontraksi sebesar 4,4 persen sejalan dengan normalisasi permintaan masyarakat pasca hari besar Natal dan Tahun Baru. Hampir seluruh kelompok terindikasi mengalami kontraksi, kecuali kelompok suku cadang dan aksesor, serta bahan bakar kendaraan bermotor yang tetap tumbuh positif.

Dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi pada April 2023 akan meningkat, sementara Juli 2023 akan menurun. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) April 2023 juga tercatat sebesar 145,1, meningkat dibandingkan dengan indeks pada Maret 2023 sebesar 139,1 didorong oleh  kenaikan harga selama periode HBKN Ramadan dan Idulfitri 2023.

“Sementara itu, IEH Juli 2023 tercatat 133,5 yang menurun dibandingkan dengan indeks pada Juni 2023 sebesar 138,3,” ucap Fadjar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement