Ahad 16 Nov 2025 14:25 WIB

OJK Optimistis Market Cap Bursa Bisa Tembus 70 Persen dari PDB

Kapitalisasi pasar modal Indonesia saat ini telah mencapai 69,18 persen dari PDB.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi.
Foto: Republika/Prayogi
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi.

REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan kapitalisasi pasar modal Indonesia (market cap) mencapai 70 persen dari nilai Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir 2025. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengatakan kapitalisasi pasar modal Indonesia saat ini telah mencapai 69,18 persen dari PDB.

"Tinggal sedikit lagi, sekarang sudah 69,18 persen (PDB), mudah-mudahan sebelum akhir tahun sudah mencapai 70 persen (PDB)," ujar Inarno dalam Capital Market Journalist Workshop–Media Gathering 2025 di Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Sabtu (15/11/2025).

Baca Juga

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, Inarno mengatakan pemerintah menargetkan kapitalisasi pasar modal Indonesia mencapai 68 persen dari PDB pada 2029. Namun demikian, saat ini kapitalisasi pasar modal Indonesia telah mencapai 69,18 persen dari PDB atau lebih cepat empat tahun.

"Syukur alhamdulillah kita enggak perlu menunggu 2029 saat ini sudah menyentuh 69,18 persen dari PDB," ujar Inarno.

Data penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (14/11) sore mencatat kapitalisasi pasar modal Indonesia berada di level Rp 15.316 triliun.

Seiring dengan itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak awal tahun menguat 18,23 persen year-to-date (ytd) ke level 8.370,44. Sementara itu, merujuk data Dana Moneter Internasional (IMF) per 10 Januari 2025, nilai PDB Indonesia mencapai 1,49 triliun dolar AS atau setara Rp 24 kuadriliun.

Lebih lanjut, BEI melaporkan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) telah mencapai Rp 16,46 triliun per 24 Oktober 2025, atau tumbuh 28 persen (ytd) dibandingkan Rp 12,85 triliun pada akhir Desember 2024.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement