Senin 27 Feb 2023 23:29 WIB

Merangkul Disabilitas Agar Lebih Berdaya

Para penyandang disabilitas memiliki potensi yang bisa digali agar lebih berdaya.

Rep: Nora Azizah/ Red: Firkah fansuri
Kantor Bank BRI.
Foto: Is
Kantor Bank BRI.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kaum disabilitas sering dipandang sebelah mata. Jangankan untuk bekerja, dalam menempuh pendidikan saja mereka terkadang kesulitan.

Tak ingin melihat dari 'kaca mata' yang sama, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencoba merangkul para disabilitas agar lebih berdaya. Hal ini diwujudkan dalam bentuk program 'Pelatihan dan Pemagangan Administrasi & Wirausaha #BRISahabatDisabilitas'. 

Baca Juga

Program ini merupakan kerja sama BRI bersama Menembus Batas dalam memberdayakan kelompok disabilitas. Mereka akan mendapatkan pelatihan administrasi dan wirausaha.

Department Head Partnership Management Human Capital Development Division BRI Dedy Karyawan mengatakan, para peserta diharapkan bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya pelatihan yang sudah diberikan. Program ini juga diharapkan bisa terus diberikan dengan jangkauan lebih luas.

"Dengan adanya program ini, diharapkan ke depannya BRI dapat mengadakan pelatihan maupun program serupa dengan jangkauan yang lebih luas, terutama di daerah-daerah," ujarnya, dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (27/2/2023).

Ini bukan kali pertama BRI menggandeng Menembus Batas dalam melatih para disabilitas untuk menggali potensinya. Sebelumnya, program ini sudah dilakukan sejak 2021 dengan total pemberdayaan 100 penyandang disabilitas. Pelatihan khusus para disabilitas ini sebelumnya digelar di empat kota besar, yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Bali. 

Saat ini, pelatihan diberikan khusus bagi para disabilitas yang berdomisili di Medan dan sekitarnya. Sebanyak 90 peserta terpilih akan mengikuti pelatihan yang bertempat di Balai Penjamin Mutu Pendidikan Kampus 2, Medan, Sumatra Utara.

Pada proses seleksi untuk pelatihan administrasi, dilakukan secara mendalam hingga memperoleh peserta yang mumpuni. Mereka yang berpotensi dan memiliki keinginan kuat untuk bekerja secara profesional lulus dalam seleksi.

Sementara, untuk proses seleksi pelatihan wirausaha, dilakukan dengan cara memberikan penjelasan terkait kondisi usaha. Kemudian, juga memberikan strategi pengembangan bisnis ketika usaha sudah dijalankan. Alhasil, sebanyak 90 peserta disabilitas yang terdiri dari tuna daksa, tuna netra, tuna rungu/tuli, hingga mental, berhasil lolos seleksi.

Sebanyak 23 peserta akan mengikuti pelatihan administrasi selama dua pekan. Mereka akan diberikan modul-modul pembelajaran yang berkaitan dengan pengoperasian Microsoft Office, serta pekerjaan administrasi lainnya. Dalam pelatihan, para trainer yang berpengalaman akan menyampaikan materi secara langsung.

Kemudian, sebanyak 67 peserta akan menjalani pelatihan wirausaha yang juga digelar selama dua pekan. Para peserta akan belajar terkait dengan pengembangan usaha, mulai dari membahas bisnis 101, literasi keuangan, hingga pemanfaatan media sosial untuk berwirausaha.

Tim fasilitator program akan turut mengevaluasi dan memonitor peningkatan kemampuan peserta dari awal hingga akhir pelatihan. Seluruh peserta juga memiliki kesempatan untuk berdiskusi dengan para pengajar, baik secara grup atau langsung.

Ketua Yayasan Menembus Batas Nicky Claraentia mengatakan, ini merupakan program kedua hasil kerja sama pihaknya dengan BRI. Program ini juga mengusung kolaborasi yang melibatkan banyak institusi dan masyarakat, di antaranya Dinas Sosial, Dinas Ketenagakerjaan, Komisi Nasional Disabilitas, Komunitas Rekanan Kami, dan seluruh lapisan masyarakat. "Para disabilitas hingga perempuan di Indonesia juga harus mampu, dan berdaya," ungkap Nicky.

Seluruh pihak diharapkan bisa bersinergi menciptakan ekosistem masyarakat yang profesional. Bagi para penyandang disabilitas, diharapkan bisa memperoleh kesempatan yang setara dengan orang lain di sekitarnya, baik dari segi pengembangan usaha, bantuan modal, hingga mengembangkan keahlian.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement